Hadapi Covid, Para Gembong Narkoba Pun Terapkan Jam Malam di Kota Kekuasaan Mereka

Meksiko mempunyai masalah serius dengan virus Corona, Negeri "Sombrero" itu melaporkan 26.025 kasus positif dan 2.507 korban meninggal.

Editor: Bambang Wiyono
CEN via Daily Mirror
Ivan Archivaldo Guzman, salah satu anak dari gembong narkoba terkenal dunia, El Chapo. 

TRIBUN-BALI.COM - Bukan hanya otoritas pemerintahan yang mengeluarkan aturan jam malam untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid- 19). Kelompok-kelompok krimimal di Meksiko pun mengeluarkan pembatasan jam malam di wilayah kekuasaan masing-masing.

Dua anak gembong narkoba El Chapo dilaporkan menerapkan jam malam untuk melawan Covid- 19 di kota yang mereka kuasai.

Dilaporkan media lokal Yucatan Times, Ivan Archivaldo Guzman dan Jesus Alfredo Guzman mengancam siapa pun yang membangkang bakal dipukul, didenda, hingga ditangkap.

Joaquin "El Chapo" Guzman, sang gembong narkoba, saat ini mendekam di ADX Florence, penjara di Colorado berjuluk "Alcatraz di Bebatuan".

"Ini bukan permainan. Kami tidak sedang bercanda," ujar salah satu anggota kartel Sinaloa dalam video yang kemudian beredar di media sosial.

Anggota itu mengumumkan, mulai pukul 22.00 waktu setempat, setiap orang sudah harus berada di rumahnya karena wabah Covid-19.

"Jika tidak, mereka akan dihukum, ini adalah perintah dari atas (Los Chapitos)," ujar anggota kartel Sinaloa, merujuk kepada Ivan dan Alfredo.

Kedua bersaudara itu mendapat julukan Los Chapitos atau "Si Chapos Kecil", merujuk kepada wewenang mereka dalam menjalankan bisnis kartel narkoba sang ayah.

Yucatan Times memberitakan, anggota kartel berpatroli di Cullacan, ibu kota Negara Bagian Sinaloa, Meksiko, untuk menerapkan jam malam itu.

El Chapo diekstradisi pada 2017 ke AS setelah sempat tertangkap pada 2014, namun kabur melalui terowongan di dalam penjara. Dia ditangkap lagi dua tahun kemudian.

Tahun lalu, pria yang dianggap gembong narkoba paling berkuasa di dunia itu diputus bersalah atas kejahatannya selama memerintah Kartel Sinaloa.

Diwartakan Reuters, putrinya, Alejandrina, dan sejumlah kartel lain membagikan paket bantuan virus corona kepada yang membutuhan dalam video yang beredar.

Ratusan kawasan di Meksiko yang dikuasai kartel, geng kriminal, maupun kelompok bersenjata menerapkan jam malam untuk mencegah Covid-19.

Dilansir Daily Mirror Rabu (6/5/2020), Negeri "Sombrero" itu melaporkan 26.025 kasus positif dan 2.507 korban meninggal. Sebagai perbandingan, negara tetangga Amerika Serikat (AS) menctatakan sekitar 1,2 juta penularan, dengan lebih dari 72.000 orang meninggal.

Meski begitu, Presiden AS Donald Trump menyebut Meksiko mempunyai "masalah virus corona yang sangat serius".

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anak Gembong Narkoba El Chapo Terapkan Jam Malam di Kota yang Mereka Kuasai", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved