Corona di Indonesia

Ganjar Pranowo Sebut Laknat Ambil Duit Rakyat, Bima Arya Didatangi emak-emak

Ia mengingatkan, jangan sampai ada yang nekat melakukan korupsi di tengah masa pandemi virus Corona.

Editor: Kander Turnip
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat ditemui di acara Musyawarah Daerah (Musda) Keluarga Besar Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) Bali di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Bali, Minggu (23/2/2020). 

Ganjar Pranowo Sebut Laknat Ambil Duit Rakyat, Bima Arya Didatangi emak-emak

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak menampik kondisi pandemi seperti ini rentan terjadi praktik korupsi.

Ia mengingatkan, jangan sampai ada yang nekat melakukan korupsi di tengah masa pandemi virus Corona.

"Yang masih berpikir korupsi di masa saat ini. Sudah laknat dunia-akhirat," tegas Ganjar dalam sebuah diskusi online via aplikasi zoom, Sabtu (9/5/2020).

Ganjar juga berpendapat hanya orang gila yang masih tega melakukan perbuatan korupsi saat elemen bangsa berjuang melawan virus Corona.

"Kita doain bareng, itu dilaknat dunia akhirat. Dan memang hanya orang gila saja, kalau hari ini bertindak kotor, korupsi. Benar-benar itu kotor sekali," ungkap Ganjar.

Ganjar berpesan seharusnya semua pihak termasuk para kepala daerah menyelamatkan rakyat bukan mengambil uang rakyat.

Dia kembali menegaskan menghadapi persoalan di tengah pandemi memang tidak mudah.

Berkali-kali Ganjar mengingatkan jangan mengambil uang rakyat.

"Kita harus yakin bisa selesaikan ini dengan sederet regulasi, kebijakan yang ada. Hentikan keluhan dan selesaikan persoalan," tambahnya.

Dalam diskusi kemarin, Wali Kota Bogor, Bima Arya menjabarkan upaya pengawasan yang telah dilakoni dirinya dan jajaran.

"Situasi ini benar-benar tidak mudah. Lagi perang harus menolong banyak orang, tetapi sesuai aturan dan logistik sudah mau habis. Rentang hulu-hilir banyak, harus pastikan sumber pendanaan, tepat aturan, pengiriman bantuan tepat target dan pengawasan," ungkap Bima Arya.

Dalam pengawasan, Bima Arya mengaku sudah sering mewanti-wanti jajarannya hingga camat dan lurah jangan sampai melakukan penyelewengan.

Jika terbukti dirinya tidak segan menyeret kasus itu ke ranah pidana.

"Warga saya umumkan, bagi warga yang merasa ada penyelewengan, silakan datang langsung ke Balaikota. Begitu saya umumkan, puluhan emak-emak yang tidak punya handpone untuk melaporkan online langsung datang," imbuhnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved