Corona di Indonesia
Hasil Riset Dosen Unair Tunjukkan Virus Corona di Indonesia Mereda Akhir Juli Atau Awal Agustus
Hari yang meneliti dengan model probabilisitik, menyebutkan Indonesia diperkirakan pada pertengahan Mei memasuki puncak transmisi dan kemudian turun
TRIBUN-BALI.COM - Dosen Biostatistika dan Kependudukan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Hari Basuki Notobroto memprediksi jika kasus virus corona di Indonesia akan mencapai puncaknya pada pertengahan Mei 2020.
Hari yang meneliti dengan model probabilisitik, menyebutkan Indonesia diperkirakan pada pertengahan Mei memasuki puncak transmisi dan kemudian turun.
"Diperkirakan akhir bulan Juli atau permulaan Agustus mereda," ujar Hari dalam Webinar dengan topik Covid-19: Prediction and Exit Strategi, Sabtu (9/5/2020).
Dari September ke Agustus Dia mengatakan, dengan model penelitian komulatif probablity prediksi tersebut memang dapat bergeser apabila terjadi perubahan walaupun cuma dua hari.
• Hari Ini Bertambah 533 Kasus Baru Covid-19 di Indonesia,Rekor Tertinggi Sejak Diumumkan Pertama Kali
• Aktor Tom Cruise Menjadi Orang Pertama yang Bakal Syuting Film di Luar Angkasa
• THR PNS dan Pensiunan Segera Cair Tanggal ini, Rincian Besaran Sudah Diputuskan Presiden
"Awalnya justru sekitar September menjadi menjadi akhir Juli awal Agustus," tuturnya.
Berbeda dengan penelitian dari statistika UGM, Hari memprediksi puncak kasus Covid-19 sebesar 40.000 pasien positif.
Selain memprediksi data nasional, Hari juga meneliti mengenai perkiraan puncak pandemi virus corona di Jawa Timur.
Kondisi di Jawa Timur menurutnya akan berbeda dengan nasional.
"Diperkirakan Jawa Timur pertengahan bulan Juni puncaknya, lebih lambat dibandingkan nasional. Karena memang data di Jawa Timur tidak beraturan. akhir September atau awal Oktober dapat mereda," papar dia.
Jawa Timur belum mencapai puncak transmisi.
Dia menyebut jumlah kasus total 20.000 untuk Jawa Timur.
Seluruh prediksi tersebut menurut Hari menggunakan analisis model probablisitik.
Model bersifat dinamis
Namun Hari juga menggarisbawahi model yang dibuat oleh sejumlah pakar bersifat dinamis dan bisa berubah.
Hanya beda waktu sehari-dua hari, akan bergeser.