Corona di Bali
Kreativitas di Tengah Pandemi Covid-19, Banjar Tegeh Sari Denpasar Lakukan Hal Ini
Kreativitas di Tengah Pandemi Covid-19, Banjar Tegeh Sari Tonja Denpasar Lakukan Penanaman Sayur hingga Budidaya Lele
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Dalam masa pandemi Covid-19 ini, semua sektor terdampak dan nyaris lumpuh.
Dan untuk mengisi kekosongan dan mengusir kejenuhan, Banjar Tegeh Sari, Kelurahan Tonja, Denpasar, Bali, membentuk Satgas Banjar Berdaya Tegeh Sari.
Ada beberapa kegiatan kreatif yang dilakukan yakni mulai dari berkebun hingga beternak lele.
Di sepetak tanah di Jalan Gatot Subroto I, beberapa pecalang banjar terlihat membuat pagar yang nantinya tanah tersebut akan ditanami aneka sayuran dan tanaman holtokultura.
• Anak Jadi Makin Sering Main Gadget Selama Karantina, Kapan Orangtua Harus Khawatir?
• Kodam IX/Udayana Amankan Repatriasi Ratusan Pekerja Migran Indonesia yang Dilakukan Bertahap
• Biaya PAM Desa Pejeng Gianyar Dipotong Rp 50 Ribu, Demi Ringankan Beban Hidup Warga
Pecalang tersebut nantinya akan melakukan penjagaan di dekat sepetak tanah tersebut sambil bercocok tanam.
Sementara di sepetak tanah Jalan Gatot Subroto II-19, anggota Sekaa Teruna Banjar Tegeh Sari membuka lahan yang dipenuhi semak.
Dengan berbekal sabit, mereka membabat rimbunan semak yang nantinya juga akan dijadikan kebun.
Pada tanah tersebut juga akan ditanam aneka tanaman holtikultura.
Di tempat lain, tepatnya di wilayah Gang Sari Dewi, sekelompok warga juga tengah merawat bibit lele serta membuat bangunan untuk pembibitan tanaman sayur.
Kelompok ini mengatasnamakan dirinya Kelompok Mina Tani Sari Dewi di mana yang ikut anggota kelompok ini adalah warga yang tinggal di Gang Sari Dewi.
Budidaya lele ini sudah dimulai sejak dua minggu lalu, dimana saat ini sudah ada dua kolam lele yang dibangun.
Ketua Kelompok Mina Tani Sari Dewi, Komang Gede Yasa mengatakan, anggota dari kelompok ini yakni kurang lebih 35 orang.
"Ada beberapa yang terdampak. Seperti sopir uber yang biasanya mengangkut wisatawan. Serta ada yang bekerja di sektor pariwisata, yang sangat terasa sekali dampaknya,” katanya.
“Jadi kami berdayakan disini agar ada kegiatan yang dilakukan. Kami harap nanti ini bisa jadi sumber pendapatan mereka juga,” imbuhnya.