Corona di Bali

Tiga Hari Tak Makan di Tengah Pandemi Corona, Warga Semarang Jateng Ditemukan Lemas di Gianyar Bali

warga Semarang, Jawa Tengah yang tidak disebutkan namanya, ditemukan dalam kondisi lemas saat berada di kawasan Banjar Tegal, Desa Tulikup, Gianyar.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
Istimewa
tangkap layar Video: Petugas Satgas Covid-19 Gianyar saat mengevakuasi konban di Kelurahan Beng, Gianyar, Sabtu (9/5/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Seorang warga Semarang, Jawa Tengah yang tidak disebutkan namanya, ditemukan dalam kondisi lemas saat berada di kawasan Banjar Tegal, Desa Tulikup, Gianyar.

Tak mau terjadi sesuai, kepala desa setempat lantas menghubungi Satgas Covid-19 Gianyar. Saat dibawa ke RSUD Sanjiwani Gianyar, pria berusia sekitar 30 tahun ini tiba-tiba kabur.

Informasi dihimpun Tribun Bali, Minggu (10/5/2020) kejadian ini terjadi, Sabtu (9/5/2020).

Pria tersebut kabur dari RSUD Sanjiwani dan ditemukan di daerah Kelurahan Beng, Gianyar.

Ketua Harian Satgas Covid-19 Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya saat dikonfirmasi, membenarkan hal tersebut.

Kata dia, kejadian ini berawal saat pria tersebut tiba-tiba lemas di kawasan abanjar Tegal.

Saat itu, kepala desa lantas menghubungi Satgas Covid-19, lalu pihaknya pun menjemput pria tersebut menggunakan protokol penanganan covid-19 untuk mengindari hal yang tidak diinginkan.

"Setelah dibawa ke RSUD Sanjiwani untuk dirapid test sebelum menjalani perawatan lebih lanjut, ia justru kabur ke arah Beng," ujar Wisnu.

Meskipun sempat lemas, kata Wisnu, pria tersebut sangat fit saat kabur.

Petugas yang saat itu memakai pakaian APD lengkap, relatif susah mengejarnya.

Setelah itu, pihaknya berkoordinasi dengan Lurah Beng dan yang bersangkutan ditemukan oleh krama di Beng.

"Akhirnya dibawa lagi ke RS untuk rapid tes, hasilnya non reaktif. Info awal orang ini entah bekerja dimana tapi asalnya dari Semarang.

Sudah tidak makan tiga hari karena tidak punya uang dan tidak bekerja.

Sudah diberikan uang kemarin oleh lurah atas perintah Pak Bupati Gianyar, Made Mahayastra," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Wisnu, saat ini yang bersangkutan sudah dibawa ke Dinas Sosial Provinsi Bali, untuk nantinya dipulangkan ke kampung halamannya di Semarang, Jawa Tengah.

"Alamat tepatnya tidak diketahui, tapi kemarin dia ngaku dari Semarang. Sudah diserahkan ke Dinsos Bali untuk dipulangkan," tandasnya. 

Penyambutan kedatangan 8 PMI asal Jembrana dan ratusan PMI lain dari beberapa kabupaten/kota di Bali.
Penyambutan kedatangan 8 PMI asal Jembrana dan ratusan PMI lain dari beberapa kabupaten/kota di Bali. (istimewa)

8 PMI Jembrana Diisolasi di Hotel Jimbarwana

Delapan orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Jembrana tiba di Bali, Sabtu (9/5/2020) kemarin.

Delapan PMI itu langsung ditempatkan di Hotel Jimbarwana untuk dilakukan isolasi.

Kedatangan PMI sendiri melalui Pelabuhan Gilimanuk, setelah mereka tiba dari Jakarta dengan menumpangi bus.

Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav Djefri Marsono Hanok mengatakan, Delapan PMI itu tiba pada pukul 07.00 Wita, di Pelabuhan ASDP Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya.

Mereka tiba dengan rombongan 10 bus dari Jakarta, yang mengangkut ABK Kapal Splendor.

Dan untuk se-Bali, ada sebanyak 181 orang PMI yang tiba.

"Ketika tiba, awalnya kami langsung mengajak PMI makan dan akhirnya ditempatkan di Hotel Jimbarwana," ucapnya Minggu (10/5/2020).

Selain Djefri, kedatangan PMI juga dihadiri oleh Kabid Pelayaran Dinas Perhubungan Provinsi, Gd Nyoman Ari Darma Sentosa dan Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk Kompol Gusti Nyoman Sudarsana.

Djefri menyebut, bahwa sesuai dengan pernyataan Kabid Pelayaran bahwa PMI yang baru tiba, tetap dilakukan Isolasi selama 14 hari, dimana pada hari ke 10 akan dilaksanakan Rapid Test.

Dan diharapkan pada hari ke 14 sudah menerima hasil Rapid sehingga nantinya apabila dinyatakan negatif akan dipulangkan.

Dan mereka yang sudah tiba di Bali, merupakan PMI yang lolos karena hasil rapid tes negatif.

"Mereka sudah menjadi tanggungjawab kami di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana.

Untuk yang delapan orang.

Jadi akan diawasi untuk makan, tempat tinggal dan kesehatan mereka," ungkapnya.

Dari data yang dihimpun, beberapa hari lalu, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan melepas para PM di Hotel Hapel.

Dalam kesempatan itu, Kembang mengaku, Pemerintah daerah total mengkarantina PMI hingga saat ini sebanyak 190 orang.

Dan yang sudah pulang 126 orang. Untuk 32 yang terakhir pulang dari Hotel Hapel, semua negatif corona.

Sehingga total sudah 158 PMI yang kembali ke rumah masing-masing atau di dalam tes kedua non reaktif Covid-19.

Dan sisanya, yakni sebanyak 32 masih dalam isolasi di beberapa hotel. Secara total, maka PMI Jembrana yang diisolasi adalah sebanyak 198 orang.

Dan saat ini dengan bertambahnya delapan orang, maka ada 40 PMI yang masih diisolasi. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved