Musim Layangan Picu Gangguan Jaringan PLN di Gianyar

PLN meminta agar aparat desa untuk mengimbau warganya tidak bermain layangan di dekat jaringan PLN.

Tribun Bali/Rizal Fanany
Foto ilustrasi layangan 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Sejumlah desa di Kabupaten Gianyar, Bali, saat ini sudah memasuki musim layangan.

Kondisi ini pun mendapatkan perhatian serius pihak PLN.

Sebab tak jarang, layangan tersangkut di kabel atau jaringan PLN, dan mengakibatkan gangguan fatal.

PLN meminta agar aparat desa untuk mengimbau warganya tidak bermain layangan di dekat jaringan PLN.

3 Cara Jitu Menghilangkan Komedo Membandel dengan Bahan Alami

Harga Emas Antam Terbaru Hari Ini, Naik Rp 6.000 Dibanding Kemarin

Kehilangan Kendali Karena Ban Slip, Mobil Mobilio Terperosok ke Sungai di Desa Nyalian Klungkung

Manajer Unit Layanan Pengadaan (ULP) PLN Gianyar, Billy Ramadhana mengatakan, pihaknya memberikan perhatian serius terhadap musim layangan.

Sebab setiap tahun, layangan menjadi salah satu penyebab gangguan jaringan.

Bahkan, pada Senin (18/5/2020) ini saja, kata dia, sudah terjadi dua kali gangguan karena layangan.

“Hari ini sudah dua kali gangguan di jaringan PLN Gianyar yang disebabkan layang-layang,” ujarnya, Senin (18/5/2020).

Dalam mengantisipasi hal demikian terus terjadi, pihaknya akan bersurat pada aparat desa, untuk mengimbau masyarakat tidak bermain layangan dekat jaringan PLN.

“Setiap tiga bulan sekali kita sudah bersurat ke aparat desa terkait keamanan ketenagalistrikan. Kita akan bersurat kembali secara khusus untuk imbauan tidak bermain layang-layang di dekat jaringan PLN,” ujar Billy.

Billy menegaskan, yang ditakutkan dalam hal ini, bukan hanya menjadi penyebab padamnya listrik.

Namun pihaknya menghindari kasus yang lebih parah, yakni kebakaran dan tersengat listrik.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kata dia, terjadi kebakaran rumah di Gianyar, Bali.

Penyebabnya karena jaringan PLN meledak akibat layangan, dan percikannya mengenai rumah warga.

Selain itu, bermain layangan di musim hujan ini juga sangat berisiko.

Dimana ketika benang layangan yang basah menyentuh kabel listrik bertegangan tinggi, bisa mengakibatkan tersetrum.

“Kami tidak hanya mengantisipasi mati listrik, tapi jauh dari itu, yakni kebakaran dan tersetrum. Karena itu, kami sangat berharap masyarakat memahami hal ini,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved