Virus Corona
100 Negara Desak Penyelidikan Independen Virus Corona, China Merespons Dengan Marah
Resolusi penyelidikan Virus Corona dirancang oleh Uni Eropa atas dorongan Australia yang sejak awal mendesak perlunya penyelidikan penanganan
TRIBUN-BALI.COM - Sebanyak 100 negara meminta dilakukan penyelidikan independen pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Ke-100 negara itu telah mendukung resolusi di World Health Assembly (WHA) atau Majelis Kesehatan Dunia untuk mengusut kasus virus mematikan yang bersumber pertama kali dari Wuhan China ini.
Rusia adalah salah satu negara yang kini telah bergabung dengan 100 negara tersebut.
Resolusi penyelidikan Virus Corona dirancang oleh Uni Eropa atas dorongan Australia yang sejak awal mendesak perlunya penyelidikan penanganan awal China terhadap krisis.
Sejumlah negara di Eropa paling parah terpapar Virus Corona.
Di Eropa, jumlah kasus Virus Corona mencapai 1.311.066 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 156.676 orang (data sampai dengan Selasa 19/5,www.ecdc.europa.eu).
China sendiri marah telah mengancam balik Autralia akan menghentikan impor sejumlah produk pertanian dan menyetop turis China ke negara Kanguru itu.
Seperti diberitakan CNN.com, Presiden Rusia Vladimir Putin pernah memanggil Presiden China Xi Jinping "seorang pejuang tunggal".
Putin bercanda, tetapi uraian itu mulai terlihat semakin akurat.
Rusia telah bergabung dengan sekitar 100 negara dalam mendukung resolusi di Majelis Kesehatan Dunia (WHA) yang menyerukan penyelidikan independen terhadap pandemi Coronavirus.
Rencana 100 negara itu disambut dengan tanggapan marah dari Beijing, yang menuduh Canberra (Autralia) melakukan tindakan "sangat tidak bertanggung jawab" yang dapat "mengganggu kerja sama internasional memerangi Corona.
Dipresentasikan di WHO
Resolusi yang akan dipresentasikan pada pertemuan tahunan anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang dimulai pada hari Senin di Jenewa, tidak memilih China atau negara lain.
Resolusi tersebut menyerukan "evaluasi" yang tidak memihak, independen dan komprehensif "dari" respons kesehatan internasional terkoordinasi (WHO) terhadap Covid-19.
Kata-kata dari resolusi itu lemah dibandingkan dengan seruan Australia sebelumnya untuk menyelidiki peran dan tanggung jawab Tiongkok dalam asal mula pandemi ini.