Dua Pipa Perusda Tirta Tohlangkir Karangasem Putus, Penyaluran Air ke Pelanggan Krodit

Pertama, pipa yang mengaliri pelanggan di Desa Padang Bai, Kecamatan Manggis, dan kedua pipa yang mengaliri pelanggan di sekitar Desa Muncan

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Saiful Rohim
Pipa Perusda Tirta Tohlangkir Karangasem yang mengaliri air ke Muncan, Kecamatan Selat, putus, Senin (18/5/2020) kemarin. Saat ini aliran air masih krodit. 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Dua pipa milik Perusahaan Daerah Tirta  Tohlangkir Karangasem putus, Selasa (19/5/2020).

Pertama, pipa yang mengaliri pelanggan di Desa Padang Bai, Kecamatan Manggis, dan kedua pipa yang mengaliri pelanggan di sekitar Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem.

Dirut Perusahaan Daerah (Perusda) Tirta Tohlangkir, Gusti Made Singarsi menjelaskan, ke 2 pipa milik Perusda putus lantaran ada pengerjaan proyek di  lokasi.

Di Padang Bai karena ada perbaikan jalan, sedangkan pipa ke Desa Muncan dikarenakan dekat dengan aktivitas galian pasir dan batu.

Gara-gara Pandemi Covid-19, Pendapatan Parkir di Denpasar Turun Hingga 53 Persen

Presiden Jokowi Ajak Damai Virus Corona, Kalla: Virusnya Enggak Mau, Bagaimana?

WIKI BALI - 5 Tips Tampil Stylish Ala Gingersnaps untuk Si Kecil Selama Social Distancing

"Pipa yang mengaliri air ke pelanggan di Muncan sempat diprbaiki petugas, kemudian airnya kembali normal. Senin (18/5), pipanya lagi putus setelah diguyur hujan beberapa jam. Sedangkan di Padang Bai, dari kontraktor menyatakan siap memperbaiki" ungkap I Gusti  Singarsi, Selasa (19/5).

Ditambahkan, untuk kontraktor yang di Padang Bai memang sempat berkoordinasi dengan Perusda Tirta Tohlangkir.

Sayangnya, pemutusan  pipa air sudah mencapai lima hari.

Informasinya, kata Singarsi, kontraktor yang bekerja di Padang Bai mulai memperbaiki  pipa aliran air.

"Untuk pipa yang mengaliri air ke Muncan masih kita koordinasikan. Medan yang harus dilalui terjal, serta rawan terjadi longsor karena berdekatan dengan aktivitas galian,"tambah Singarsi, pejabat asal Kelurahan Subagan.

Akibat kondisi tersebut, ribuan  pelanggan  Peerusda Tirta Tohlangkir di Desa Muncan serta Padang Bai mengeluh lantaran kesulitan mendapat air bersih untuk kebutuhan sehari-seharinya. Yakni 500 Kepala Keluarga (KK) pelanggan di Desa Muncan, dan sisanya pelanggan di Desa Padang Bai.

Untuk sementara Perumda Tirta Tohlangkir men-dropping air bersih kepada pelanggan di Muncan dan Padang Bai menggunakan tangki.

Harapannya, aktivitas  pelanggan tidak terhambat dan kebutuhan tiap hari terpenuhinya.

Petugas akan men-dropping selama aliran air Tirta Tohlangkir masih krodit.

Ditambahkan, petugas dropping air bersih ke pelanggan mengunakan tangki ke rumah-rumah warga.

Kasus DBD di Karangasem Meningkat 100 Persen

8 Tersangka Bullying Bocah Penjual Jalangkote Ngaku Iseng, Tetap Diproses Hukum

2 Hal Ini yang Membuat Bahar bin Smith Dinyatakan Melakukan Pelanggaran Hingga Penjara

Per tangkinya berisi sekitar ribuan liter air bersih.

Pelanggan yang kesulitan dapat air bersih harus mengantre (bergiliran) mengambil air bersih.

Pelanggan mengambil air bersih pakai timba, jerigen, dan cobek.

Sebelumnya, Gusti Singarsi mengimbau pelanggan, Kadus serta tokoh masyarakat agar ikut serta peduli mengamankan segala fasilitas umum.  Supaya tak muncul kejadian seperti ini.

"Mari kita jaga bersama, apalagi kondisi melawan COVID-19,  warga sangat butuhkan air bersih,"imbaunya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved