Warga Dililit Ular
Sempat Pingsan Karena Leher Dililit Ular Piton, Gusti Ngurah Bagus Akan Jalani Bayuh Oton
Karena sempat pingsan setelah lehernya dililit ular, orang tuanya pun akan melakukan upacara bayuh oton ke Gusti Ngurah Bagus Permana.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Gusti Ngurah Bagus Permana (16), tampak masih lemas saat ditemui kediaman sederhananya di Jalan Ratna, Lingkungan Kemoning, Kelurahan Semarapura Kelod, Jumat (22/5/2020).
Wajahnya tampak bengkak, dan matanya pun masih lebam.
Karena sempat pingsan setelah lehernya dililit ular, orang tuanya pun akan melakukan upacara bayuh oton ke Gusti Ngurah Bagus Permana.
" Kebetulan sekarang otonannya, jadi sekalian saya mau upacara bayuh oton ke anak saya," ujar ibu dari Gusti Ngurah Bagus Permana, Ni Putu Candrawati, Jumat (22/5).
• Kim Jong Un Kembali Tak Muncul di Publik Selama Tiga Minggu, Ada Apa?
• Motor Listrik Jokowi Dilelang Lagi Siang Ini,Banyak Berani Tawar Diatas Harga yang Dimenangkan M Nuh
• Hacker Klaim Dapatkan Data 2,3 Juta Pemilih pada Pemilu 2014, Begini Tanggapan KPU
Di rumahnya yang sederhana itu, Ni Putu Alit Candrawati (36) dan anak bungsunya, Gusti Ayu Permitasari sedang membuat banten untuk upacara bayuh oton Bagus Permana.
Wanita yang sehari-hari berjualan bubur keliling di pasar Galiran itu, mengaku sangat kaget dengan apa yang menimpa putranya itu.
" Kebetulan saya kemarin ikut suami saya bekerja sebagai tukang bangunan di Desa Selat, Karangasem. Anak bungsu saya (Gusti Ayu Permitasari) telepon jika anak saya pingsan karena digigit ular," ungkap Candrawati.
Ia mengakui anaknya itu sejak duduk di sekolah dasar memang menyukai reptil.
Selain memelihara ular, sebelumnya ia juga sering menangkap biawak.
Bahkan anaknya itu kerap digigit ular.
" Awalnya masih tidak khawatir, karena anak saya memang sering digigit ular peliharaannya. Tapi saya langsung panik saat diberitahu anak saya pingsan dan berada di rumah sakit," jelasnya.
Mendengar berita itu, ia dan suaminya, Gusti Made Parwana langsung bergeges ke RSUD Klungkung dan melihat putranya itu telah terbaring lemah.
" Saya sangat bersyukur anak saya masih bisa selamat. Semoga tidak terjadi apa-apa ke anak saya," ungkapnya.
Karena wajah putranya itu masih membengkak dan lebam, Putu Candrawati pun berencana akan mengajak putranya segera kontrol ke Poliklinik RSUD Klungkung.
• 10 Drakor Ini Menunjukkan Karakter Perempuan yang Kuat, Mother Hingga Fight For My Way
• 109 Tenaga Medis Mogok Kerja Saat Pandemi Virus Corona, Bupati Ogan Ilir: Kita Cari yang Baru
• Tak Bisa Bertemu Langsung, Berikut Ide Parsel Lebaran sebagai Pengganti Silaturahmi
" Kemarin saat pertama kali ke UGD RSUD Klungkung, sempat didaftarkan pasien umum karena kondisi darurat. Lalu kami akhirnya gunakan BPJS Kesehatan," ungkapnya.
Ia pun mengaku sempat menonton video kejadian yang menimpa putranya itu.
Ia menyayangkan warga sempat mengira anaknya itu pingsan karena korona, sehingga sempat ada yang takut untuk memberi pertolongan.
" Beruntung saat itu ada yang mengenali anak saya, dan akhirnya ada warga yang menolong anak saya saat pingsan," jelasnya. (*)