Corona di Bali

Di Tengah Pandemi Covid-19, Transaksi Sapi di Pasar Beringkit Menurun hingga 50 Persen

Pasar Hewan Beringkit yang berada di jalan Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, tetap buka seperti biasa di tengah pandemi covid-19.

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Situasi Pasar Hewan hewan Beringkit yang tetap buka di tengah Pandemi Covid-19, Minggu (24/5/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Pasar Hewan Beringkit yang berada di jalan Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, tetap buka seperti biasa di tengah pandemi covid-19.

Meski demikian, transaksi sapi di pasar tersebut pun diklaim mengalami penurunan, sehingga dipastikan pasar tak seramai biasanya.

Meski tetap buka, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana mengaku sudah melakukan sesuai protokol kesehatan.

Bahkan masyarakat yang ke pasar diwajibkan untuk menggunakan masker dan melakukan jaga jarak.

Dirut Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, I Made Sukantra tak menampik hal tersebut.

Pihaknya mengatakan untuk Pasar Beringkit tetap buka seperti biasa.

Sesi Foto Lebaran, Keluarga Ayu Dewi Gunakan Masker dan Face Shield

PM Spanyol Umumkan Pembukaan Kembali Lokasi Wisata Pada Bulan Juli 2020

Pria 20 Tahun Berkelahi dengan Ayah dan Adiknya Hingga Berakhir Meninggal Dunia

"Iya, operasional Pasar Hewan Beringkit masih beroprasi dengan standar penerapan ketentuan penanganan covid-19," ujarnya Minggu (24/5/2020).

Pihaknya mengatakan meski buka namun pihaknya mengaku tetap melakukan pengawasan ketat dari tim covid-19 unit pasar Beringkit dan secara berjenjang diawasi oleh Satuan Pengawas Internal (SPI) dan Direksi.

Sementara untuk jam buka tutup sudah sesuai dilakukan dengan penyesuain yang biasanya.

"Yang datang ke pasar, wajib cuci tangan, pakai masker, bila tidak pakai masker tidak bisa masuk," ungkapnya.

"Jadi jam untuk oprasionalnya seperti yang sudah ditentukan, pada hari Rabu dan Minggu 12 jam yakni dari jam pukul 04.00 wita sampai 16.00 wita," tambahnya.

Liga Inggris Segera Bergulir Lagi, Man United Siapkan 29 Pemain Termasuk Paul Pogba

Pesan Bagas Kaffa bagi Warga yang Tak Bisa Pulang Kampung

Bawa Senjata Kejut, Istri Bek Arsenal Ini Ditahan Polisi di Bandara London

Disinggung mengenai transaksi sapi yang mengalami penurunan di tengah pandemi covid-19, Sukantra mengiyakannya

Ia malah mengatakan jika penurunan mencapai 50 persen dari hari biasanya.

"Iya kita mulai merasakan penurunan transaksi sapi di tengah pandemi covid-19," katanya.

Menurutnya dari data yang dicatat, pada bulan Januari terjadi transaksi sapi mencapai 1.293 ekor.

Namun dengan adanya pandemi covid-19 pihaknya mengaku transaksi mencapai 238 ekor sampai 636 perharinya.

"Kalau tidak salah tertinggi itu pada 19 Januari 2020 lalu yang mencapai 1.293. Dengan adanya pandemi, transaksi yang paling rendah yakni pada tanggal 29 Maret 2020 mencapai 238," ungkapnya.

BREAKING NEWS: Kasus Transmisi Lokal, PDP Positif Covid-19 di Buleleng Bertambah 4 Orang

PLN Kerahkan 31 Ribu Personil Amankan Listrik Jelang Lebaran

Meski data transaksi naik turun, pihaknya mengatakan harga sapi masih stabil.

Namun kini pedagang yang turun ke desa agak cemas mencari sapi lantaran adanya covid-19.

"Kemungkinan karena kecemasan pedagang yang turun ke desa, sehingga sapi beredar menurun dan konsumsi juga menurun akibat covid juga," pungkasnya. (*).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved