Happy Salma Ceritakan Kondisi Hadapi Pandemi Corona di Bali

Artis peran Happy Salma menceritakan kondisi Bali selama masa pandemi corona atau Covid-19.

tribunnews.com
Happy Salma. 

TRIBUN-BALI.COM - Artis peran Happy Salma menceritakan kondisi Bali selama masa pandemi corona atau Covid-19.

Seperti diketahui, Happy Salma memang sudah menetap di Bali setelah resmi menikah dengan sang suami, Tjokorda Bagus Dwi Santana Kerthayasa.

Sama seperti halnya masyarakat kebanyakan, pemain film Dilan 1990 juga turut berada di rumah saja selama masa pandemi corona.

Berikut hal yang dirasakan Happy Salma selama di rumah seperti dilansir Kompas.com. 

Tips Aman Pesan Makanan Melalui Online Ala BBPOM Denpasar

Cara Silaturahmi Virtua Via WhatsApp dengan 8 Orang Sekaligus

Lebaran Tetap Dirumah Saja, Sebagian Masyarakat Gunakan Ojek Online untuk Mengantarkan Parsel

1. Masih bisa melihat pemandangan

Walau tetap berada di rumah, Happy Salma mengakui ada pembatasan-pembatasan yang diterapkan di Bali.

Namun, dia merasa bersyukur karena bisa melihat pemandangan di Bali, yang selalu menyuguhkan keindahan.

“Di sini lebih terbatas berpergian, tapi di sini banyak tempat terbuka, ke sungai masih bisa.

Terus kalau keluar dibatasi kita tuh,” tutur Happy Salma dalam live Instagram @palarifilms bersama pemain film Ali & Ratu Ratu Queens seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (23/4/2020).

Ini Manfaat Cabai untuk Kesehatan, Menurunkan Gula Darah hingga Mengatasi Hidung Tersumbat

Kini Jarang Terlihat di Televisi, Ternyata Rocky Gerung Kini Memilih Tinggal di Pinggir Hutan

2. Masyarakat disiplin

Happy Salma mengaku bahwa masyarakat Bali rupanya patuh dalam menjalankan pencegahan virus corona untuk tetap berada di rumah saja.

Di samping itu, adapula pecalang yang turut mengingatkan warganya untuk tetap menggunakan masker saat berpergian.

“Di sini enggak tahu kenapa orang-orangnya disiplin. Ada pecalang juga, mereka ngecek, enggak pakai masker disuruh ambil masker,” ucap Happy Salma.

“Benar-benar hati-hati, tapi enggak kaya terkurung sih” ujar Happy Salma menambahkan.

Diketahui, Provinsi Bali tidak menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tetapi, mereka membatasi pergerakan orang luar dengan memanfaatkan aparatur desa.

Dengan kata lain, desa adat melakukan pengawasan ketat terhadap orang luar yang bukan dari daerahnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tinggal di Bali, Happy Salma Ceritakan Kondisinya Saat Pandemi Corona"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved