Arab Saudi Akan Cabut Jam Malam Mulai 21 Juni Tapi Tidak Berlaku di Mekkah, Mengapa?

Arab Saudi, negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak di Teluk, memberlakukan jam malam penuh secara nasional selama Idul Fitri.

Editor: DionDBPutra
ANTARA FOTO/REUTERS/GANOO ESSA via KOMPAS.COM
Suasana shalat tarawih yang digelar terbatas bagi petugas setempat di depan Kaabah, Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, pada hari pertama bulan suci Ramadan di tengah pandemi virus corona (Covid-19), Jumat (24/4/2020). 

TRIBUN-BALI.COM - Pemerintah Arab Saudi akan mengakhiri aturan jam malam di pandemi virus corona mulai 21 Juni 2020, sebagai persiapan menuju new normal.

Akan tetapi berakhirnya jam malam yang telah diterapkan selama dua bulan ini tidak berlaku di kota suci Mekkah, ungkap Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Selasa (26/5/2020).

Para jemaah juga diizinkan shalat lagi di masjid selain Mekkah mulai 31 Mei, sebagaimana diwartakan oleh Saudi Press Agency.

Arab Saudi, negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak di Teluk, memberlakukan jam malam penuh secara nasional selama Idul Fitri.

Mahfud MD: New Normal Masih Sebatas Wacana, Tapi Tak Bisa Dihindari

3 Hari Terakhir, Kasus Virus Corona di Indonesia Tunjukkan Tren Penurunan

Ramalan Zodiak Cinta 27 Mei 2020, Sikap Manis Leo Membuat Suasana Hati Pasangannya Jadi Lebih Baik

Kementerian mengatakan, akan mulai melonggarkan pembatasan secara bertahap pekan ini, dengan pelonggaran jam malam pada pukul 06.00-15.00 selama Kamis-Sabtu.

Kemudian mulai Minggu (31/5/2020) hingga Sabtu (20/6/2020) pelonggaran dipepanjang sampai pukul 20.00.

Arab Saudi berencana mencabut lockdown sepenuhnya pada Minggu, 21 Juni 2020.

"Mulai Kamis, kerajaan (Arab Saudi) akan memasuki fase baru (dalam menangani pandemi) dan secara bertahap akan kembali ke kehidupan normal berdasarkan aturan social distancing," kata Menteri Kesehatan Tawfiq Al-Rabiah pada Senin (25/5/2020).

Negeri "Petrodollar" ini telah melaporkan sekitar 75.000 kasus Covid-19 dengan sekitar 400 korban meninggal dunia.

Pada Maret lalu, Arab Saudi menghentikan ibadah umrah sepanjang tahun, karena dikhawatirkan Covid-19 akan menyebar di kota-kota suci Islam.

Penangguhan itu akan tetap diberlakukan, kata Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi.

Namun pemerintah belum mengumumkan apakah mereka akan melanjutkan ibadah haji tahun ini, yang dijadwalkan mulai pada akhir Juli 2020.

Meski begitu, pemerintah Arab Saudi mendesak para calon jemaah haji 2020 untuk menunda sementara pelaksanaan Rukun Islam kelima ini.

Tahun lalu sekitar 2,5 juta umat Islam dari seluruh dunia mengunjungi Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji, yang wajib dilakukan setidaknya sekali seumur hidup.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Persiapan New Normal, Arab Saudi Akan Cabut Jam Malam Mulai 21 Juni

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved