Penemuan Palinggih
Setiap Tengah Malam Danendra Kunjungi Lokasi Temuan Palinggih di Klungkung
Palinggih dengan Arsitektur Klasik Ditemukan di Klungkung. Sebelum ditemukan Danendra kunjungi lokasi setiap tengah malam
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Sebuah palinggih dengan arsitektur klasik ditemukan di wilayah Subak Pegatepan,Tempek Pemedilan, Desa Kamasan, Klungkung, Bali.
Sebelum ditemukan, Klian Pura Puseh Katyagan, Ida Bagus Danendra mengaku setiap tengah malam mengunjungi lokasi tersebut seorang diri.
"Kalau pawisiknya, berupa kayakinan bahwa ada palinggih terkubur disana. Saya sering seorang diri saat tengah malam ke lokasi ini, ketika palinggih belum ditemukan," ungkap Danendra.
Saat tengah malam itu, ia berdoa dan berharap palinggih yang dicarinya berdasarkan petunjuk para tetua bisa ditemukan.
• Insiden Kampung Jawa, DPD RI Desak Pemkot Sempurnakan Regulasi PKM Kota Denpasar
• Empat Makanan Pemicu Timbulnya Jerawat yang Harus Dihindari
• Prioritas Pekerja Pariwisata, Rencananya Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 4 Dibuka Hari Ini
"Astungkara, tepat saat tilem (22/5/2020) palinggih ini berhasil kami temukan setelah penggalian selama beberapa minggu," ujarnya.
Pertama ditemukan ujung palinggih, dikedalaman sekitar 1,5 meter.
Lalu terus digali, sampai semua pelinggih ditemukan di kedalam sekitar 4 meter.
Palinggih berarsitektur lawas itu masih tampak utuh, walau sempat tertimbun material dari erupsi gunung Agung.
Dari bentuknya, Danendra memperkirakan palinggih itu dibangun ditahun 1930-an
"Pasca erupsi gunung agung tahun 1963 aliran sungai ini dan petirtaan disini hilang," jelasnya. (*)