Ngopi Santai
Karena Ibu yang Memutuskan
Kendati tanpa penonton seorang pun di dalam stadion, sepak bola tak kehilangan pesonanya melalui layar kaca virtual.
Penulis: DionDBPutra | Editor: Eviera Paramita Sandi
Melindungi keluarga berarti melindungi bangsa bukan?
Dari 200-an negara di dunia hanya segelintir yang dipimpin oleh perempuan.
Selain Jerman, sebut misalnya Denmark (Mette Frederiksen), Norwegia (Erna Solberg), Finlandia (Sanna Marin), Islandia (Katrín Jakobsdóttir), Taiwan (Tsai Ing-wen) dan Selandia Baru yang dipimpin Jacinda Ardern.
Mengagumkan melihat cara mereka melindungi warganya dari amukan pandemi Covid-19. Negara-negara itu tergolong rendah angka kematiannya.
Coba tuan dan puan periksa fakta dan datanya sekarang.
Jerman dan Merkel sudah saya ceritakan sebagian di atas. Cara Presiden Tsai Ing-wen di Taiwan mengundang decak kagum.
Awal Januari 2020, baru beberapa hari setelah virus corona merebak di Wuhan, Presiden Tsai Ing-wen langsung menginstruksikan 124 langkah untuk memblokir penyebaran. Mereka menjalankan secara disiplin.
CNN menjuluki dia sebagai pemimpin yang memiliki respons terbaik dalam menangani Covid-19.
Jacinda Kate Laurell Ardern di Selandia Baru paling cepat melakukan karantina wilayah atau lockdown dibandingkan dengan negara lainnya.
Instruksi cepat untuk isolasi diri membuahkan hasil manis. Negeri kiwi ini minim ratap dan tangis karena corona.
Mari kita jalan-jalan ke Norwegia. Perdana Menteri Erna Solberg menerapkan strategi berbasis rasa kasih. Kasih seorang ibu terhadap anaknya.
Erna Solberg memilih pola komunikasi interaktif yang unik melalui telekonferensi.
Dia berkomunikasi dengan anak anak.
PM Solberg meluangkan waktu menjawab pertanyaan dari anak anak seluruh negeri.
Anak anak biasanya bicara jujur, polos, apa adanya. Lugu dan kritis.
Tujuannya membangun rasa percaya diri anak-anak.
Wajar seseorang takut dan cemas terhadap Covid-19. Namun, dengan sikap waspada dan patuh mengikuti protokol kesehatan niscaya kecemasan itu akan sirna.
Sekeping aksi yang mengharukan dan tak banyak mata berlinang di Norwegia karena terenggut Covid-19.
Mereka, entah Angela Merkel, Tsai Ing-wen, Jacinda Ardern, Erna Solberg sungguh memperlihatkan bahwa Ibu adalah Tiang Negara.
Pandemi Covid-19 menebarkan cemas dan ketidapastian.
Namun, dalam rangkulan kasih ibu semua terlindungi dan merasa nyaman.
Ibu adalah rahim dan pemelihara nadi kehidupan.
Terima kasih kaum ibu di manapun kalian berada, mengabdi dalam rupa dan cara beragam. (dion db putra)