Kim Jong Un Muncul, Pasukan Bersenjata Strategis Korea Utara Siaga Tinggi, Perang Nuklir
Pertemuan tersebut menandai acara pertama Kim sejak dia meresmikan pabrik pupuk pada 1 Mei lalu, setelah mengakhiri masa absen 20 hari dari pandangan
TRIBUN-BALI.COM, SEOUL - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un muncul lagi dan menggelar pertemuan dengan sejumlah petinggi militer untuk membahas kebijakan baru guna meningkatkan pencegahan perang nuklir.
Pertemuan tersebut menandai acara pertama Kim sejak dia meresmikan pabrik pupuk pada 1 Mei lalu, setelah mengakhiri masa absen 20 hari dari pandangan publik yang memicu spekulasi mengenai kesehatannya.
Mengutip Kantor berita Korean Central News Agency (KCNA), Yonhap melaporkan, Kim Jong-un memimpin rapat bersama Komisi Militer Pusat dari Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara.
Selain soal nuklir, rapat itu juga membahas langkah-langkah militer yang penting serta organisasi dan politik untuk meningkatkan pasukan bersenjata Korea Utara secara keseluruhan.
• Keluarga Kim Jong Un Dipercaya Punya Kemampuan Menghilang Karena Kuasai Ilmu Chukjibeop,Ini Faktanya
"Yang ditetapkan dalam pertemuan itu adalah kebijakan baru untuk lebih meningkatkan pencegahan perang nuklir negara itu (Korea Utara) dan menempatkan pasukan bersenjata strategis pada operasi siaga tinggi, sejalan dengan persyaratan umum untuk pembangunan dan pengembangan angkatan bersenjata negara itu," kata KCNA, Minggu (24/05/2020).
Namun, KCNA tak menjelaskan lebih lanjut tentang kebijakan baru yang akan Korea Utara terapkan terkait kemampuan nuklir mereka.
"Dalam pertemuan itu juga diambil langkah-langkah penting untuk meningkatkan kemampuan serangan bersenjata dari tentara Korea Utara," sebut KCNA.
• Kim Jong Un Kembali Tak Muncul di Publik Selama Tiga Minggu, Ada Apa?
Dalam rapat militer tersebut, Kim terus menekankan pentingnya mewujudkan kepemimpinan monolitik partai atas militer.
Selain itu, dia juga menyebutkan sejumlah hal utama yang harus dipertahankan dalam kinerja militer dan politik pada angkatan bersenjata Korea Utara.
Kim juga menandatangani tujuh perintah terkait tindakan militer yang bertujuan meningkatkan tangungjawab dan peran lembaga pendidikan militer, serta mengatur ulang sistem komando militer dan mempromosikan sejumlah komandan dalam jajaran militer.
• Inilah Tiga Wanita Tangguh dalam Lingkaran Kekuasaan Kim Jong Un di Korea Utara
Dalam pertemuan itu, Ri Pying-chol, yang dikenal karena keterlibatannya dalam pengembangan senjata Korea Utara, terpilih sebagai wakil ketua Komisi Militer Pusat.
AS akan uji coba nuklir
KCNA tidak mengatakan, kapan pertemuan itu berlangsung.
Tetapi, media Pemerintah Korea Utara itu biasanya melaporkan aktivitas Kim sehari setelah kegiatannya. Kim terakhir memimpin pertemuan Komisi Militer Pusat pada pertengahan Desember 2019 lalu.
Laporan KCNA ini terbit sehari setelah The Washington Post melaporkan, Pemerintahan Donald Trump sedang membahas, apakah akan melakukan uji coba nuklir Amerika Serikat (AS) untuk pertama kali sejak 1992.