Citizen Journalism

Efek di Rumah Aja, Waspada PTM Menyerang

Penyakit Tidak Menular (PTM) lebih sering disebabkan oleh perilaku dan gaya hidup, disamping peran genetik

Istimewa
Penyakit Tidak Menular (PTM) 

Citizen Journalism I Dewa Agung Suta Ariwangsa

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit yang tidak menular dan bukan disebabkan oleh vektor, virus, bakteri, atau parasit.

Penyakit tidak menular lebih sering disebabkan oleh perilaku dan gaya hidup, disamping peran genetik juga berpengaruh terhadap PTM.

Saat ini PTM menjadi salah satu penyebab kematian di dunia.

Berdasarkan data kementrian kesehatan tahun 2016, sekitar 71% (36 juta jiwa/tahun) kematian di dunia disebabkan oleh PTM, dimana sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di negera yang sedang berkembang.

Tahanan di Polres Klungkung Jalani Rapid Test COVID-19

Anies Baswedan Sebut Kabar Mal di Jakarta Akan Buka Mulai 5 Juni Adalah Imajinasi

Kenapa Pemasang Patung Nyi Roro Kidul di Nusa Dua Tidak Dipidana, Ini Penjelasan Pakar Hukum

Peningkatan kematian akibat PTM di masa mendatang diproyeksikan akan terus terjadi sebesar 15% (44 juta
kematian).

Fase dini perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya.

Kesembuhan penderita PTM tidak bisa sembuh total hanya bisa dikendalikan atau terkontrol dan itu pun memerlukan waktu yang sangat lama bahkan seumur hidup.

Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018 menunjukkan bahwa 69,9% dari kasus diabetes melltius dan 63,2% dari kasus hipertensi masih belum terdiagnosa.

Keadaan ini mengakibatkan penanganan menjadi sulit, terjadi komplikasi bahkan berakibat kematian lebih awal.

Sedangkan kematian akibat PTM paling banyak disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, penyakit paru kronik, diabetes, stroke, dan penyakit PTM lainnya.

Indonesia saat ini menghadapi beban ganda, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular.

Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan, perilaku masyarakat, transmisi demografi, teknologi, ekonomi, dan social budaya.

Peningkatan beban PTM sejalan dengan meningkatnya faktor risiko yang meliputi meningkatnya tekanan darah,
gula darah, indeks massa tubuh atau obesitas, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, merokok dan minum-minuman beralkohol.

Faktor risiko tersebut sangat berpengaruh terhadap kejadian PTM.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved