Corona di Bali
Pemprov Bali Persiapkan Protokol Tata Kehidupan Bali Era Baru Yang Aman dari Covid-19
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali nampaknya secara serius memikirkan dan mempersiapkan diri seandainya Pulau Dewata sudah harus mulai dibuka
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali nampaknya secara serius memikirkan dan mempersiapkan diri seandainya Pulau Dewata sudah harus mulai dibuka.
Hal tersebut dilakukan agar tidak berisiko menimbulkan atau memunculkan kasus Covid-19 baru pada gelombang kedua yang bisa berdampak lebih buruk.
Selain itu, pembukaan nantinya dilakukan dengan melihat kesehatan mental masyarakat.
“Kami ingin agar pelaksanaannya ini berjalan dengan betul-betul prudent, ekstra hati-hati," kata Gubernur Bali, Wayan Koster dalam rapat koordinasi tingkat menteri terkait tindak lanjut pelaksanaan Protokol Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19 melalui Teleconference dari Gedung Gajah, Jaya Sabha, Selasa (26/5/2020).
• Pengertian Apa Itu New Normal & Ungkapan Jokowi Soal Berdamai dengan Covid-19
• Ini 5 Zodiak yang Mudah Panik dan Stres Saat Mengalami Situasi Sulit, Apa Zodiakmu Diantaranya ?
• Ini Arti Mimpi Bercinta dengan Mantan Kekasih
Dalam rakor yang didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra itu, Koster mengaku akan memetakan sektor mana saja yang akan dibuka secara bertahap.
Menurutnya, sektor yang dibuka lebih dulu adalah yang paling aman dan resikonya paling kecil serta tidak terjadi penularan.
Pembukaan ini pun terbatas pada daerah-daerah yang dianggap sudah aman sesuai hasil pemetaan.
Mantan anggota DPR RI itu mengatakan, pihaknya kini sedang menyusun protokol tata kehidupan Bali Era Baru yang sejalan dengan Protokol Kesehatan Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19 yang akan diterapkan di sektor-sektor yang akan dibuka tersebut.
Oleh karena itu, dalam rakor tersebut Koster meminta waktu untuk berdiskusi dengan Bupati/Walikota se-Bali serta pihak-pihak terkait agar protokol ini bisa dijalankan dengan baik.
“Kami harus melakukan diskusi bersama-sama dengan Bupati/Walikota se-Bali yang siap dan tentu sesuai dengan indikator yang Bapak arahkan tadi sehingga betul-betul bisa menjalankan ini dengan terukur, tertib, disiplin agar Bali ini betul-betul bisa berjalan tanpa harus mengalami guncangan berikutnya,” tegasnya.
Dalam rakor yang dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto itu, Koster juga mengaku sudah melakukan pemetaan perkembangan Covid-19 per kabupaten/kota, kecamatan sampai ke tingkat desa dan saat ini sedang mengamati dinamikanya.
“Kami sudah punya peta yang cukup detil sejalan dengan apa yang Bapak sampaikan tadi. Kami akan mencermati kabupaten-kabupaten yang ada di Bali ini delapan kabupaten dan satu kota sampai ke tingkat desa,” terangnya.
Di sisi lain, Koster melaporkan per hari 25 Mei 2020, kasus positif Covid-19 di Bali mencapai angka 396.
Tingkat kesembuhan 295 atau hampir 75 persen dan yang masih dirawat 97 pasien atau sekitar 24 persen.
Hari ini tercatat ada penambahan pasien 11 orang dan belum ada yang sembuh hari ini.
“Salah satu kendala yang kami hadapi karena ada kerusakan dari alat uji swab di RSUP Sanglah. Sehingga uji swab yang kedua untuk memastikan bisa sembuh itu agak terganggu. Kami akan membenahi tata kelola ini,” kata dia. (*).