Tak Ingin Terjadi Transmisi Lokal, Desa Sesetan Denpasar Getol Ajukan PKM dan Pencegahan Covid-19

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kelurahan maupun Desa Sesetan merupakan 1 dari wilayah lainnya di Kota Denpasar yang getol mengajukan pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) wilayah.

Ketua Satgas Gotong Royong Penanggulangan Covid-19 Desa Sesetan, I Wayan Dudik Mahendra menjelaskan latar belakang Sesetan mengajukan pelaksanaan PKM di wilayah adalah karena tidak ingin terjadi transmisi lokal di wilayah. 

Sejatinya upaya ini dilakuan sejak awal April 2020 lalu hanya saja sekarang lebih memiliki payung hukum melalui Perwali nomor 32 tahun 2020 dan surat persetujuan Wali Kota Denpasar tentang pelaksanan PKM Wilayah dengan penemapatan petugas di pos khusus.

• Ditengah Pandemi Virus Corona, Puluhan Bule Pesta Miras dan Bikin Gaduh di Vila Pererenan Badung

• Penggaraman Hancur Diterjang Ombak, Suwirta Berupaya Akan Bantu Petani Garam di Karangdadi

• Terbukti Korupsi Uang Nasabah dan Dihukum 3 Tahun Penjara, Mantan Ketua LPD Gerokgak Belum Bersikap

"Sesetan mengajukan PKM selama ini dinas desa adat banjar sudah melakukan seperti halnya PSBB, membatasi kerumunan, sudah meminta setiap orang pakai masker, melarang orang berkumpul tanpa tujuan jelas, lalu prosesi ngaben juga dibatasi dari awal April 2020," paparnya.

Ia mengungkapkan di wilayah Kelurahan Sesetan terdapat satu kasus konfirmasi positif yang berasal dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari luar negeri.

"Kita lihat ada 1 kasus positif di Sesetan awalnya kami tidak tahu dari mana, sudah koordinasi dengan Kaling, ternyata kasus itu bersumber dari PMI yang tiba di Bali, tapi belum sempat ke wilayah ini," ungkapnya.

• Alokasi Belanja Rp 57 Miliar, KPK Minta Pemkab Buleleng Tak Ragu Ambil Kebijakan Penanganan Covid-19

• Penuhi Kebutuhan Rumah Sakit Hanya 20 Persen, PMI Bagi Sembako untuk Tingkatkan Minat Donor Darah 

• Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Jawa Timur Jadi Perhatian Khusus Presiden Jokowi

"Jadi PMI itu tiba di Bandara dilakukan rapid test di karantina di Bapelkes dan swab hasilnya positif, tapi belum ke Sesetan tapi saat ini orang itu sudah sembuh sudah negatif covid-19 dan sudah dilakukan karantina lanjutan di Rumah Singgah Kota Denpasar, sekarang sudah di rumah Sesetan," imbuhnya menjabarkan.

Dijelaskan Dudik, Sesetan merupakan daerah urban yang sangat padat penduduk dan jalur perlintasan provinsi/

Oleh sebab itu, setelah ada kasus positif dari PMI itu warga di setiap gang ditegaskan untuk tidak menerima tamu dari luar.

Bahkan pada tahun 2019 lalu, Sesetan menjadi wilayah terpadat penduduk di Indonesia dihitung dari jumlah penduduk dan luas wilayahnya.

Sejumlah upaya untuk memutus rantai penyebaran covid-19 gencar dilakukan oleh desa maupun Kelurahan Sesetan, salah satunya tracing PMI positif, namun tidak ada kontak dengan keluarga di Sesetan.

• Tempat Terlarang Paling Sulit Dikunjungi di Dunia, Salah Satunya Pulau Lokasi Pemakaman Korban Wabah

• Jokowi: Tren Pariwisata Akan Berubah Karena Pandemi Covid-19, Prioritaskan Wisatawan Domestik

"Dari awal kami lakukan penyemprotan disinfektan, bahkan April lalu warga di sini dicek suhu tubuhnya yang di atas 37,5 derajat celcius kami minta puskesmas untuk menangani, hasilnya tidak ada yang betempat tinggal di sini yang positif covid-19," bebernya.

"Di sini kan banyak dokter, perawat, lalu yang paling khawatirkan adalah adanya transmisi melalui pedagang di pasar, itu yang paling kita cegah," lanjut dia.

Sehingga dengan pelaksanaan PKM wilayah ini diharapkan menjadi upaya untuk percepatan penanganan covid-19 agar tidak terjadi transmisi lokal di wilayah ini

"Dengan PKM ini kami lakukan pendekatan persuasif sampai preventif kepada warga," katanya.

Adapun pelaksanaan PKM wilayah di Desa maupun Kelurahan sesetan ini berlangsung mulai Kamis (28/5/2020) sampai dengan Rabu (10/6/2020) mendatang. 

Pos PKM Sesetan dipusatkan di Banjar Lantang Bejuh Jalan Raya Sesetan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, pada Kamis (28/5/2020). (*)