Corona di Bali
Monumen Perjuangan Bajra Sandi di Denpasar Perpanjang Penutupan Sementara Akibat Pandemi Covid-19
UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali atau Bajra Sandi di Renon memutuskan untuk memperpanjang masa penutupan sementara
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali atau Bajra Sandi di Renon, Denpasar, Bali, memutuskan untuk memperpanjang masa penutupan sementara dari 30 Mei 2020 hingga 4 Juni 2020.
Kepala UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Putu Suka Redaya mengatakan, hal itu sehubungan dengan instruksi Gubernur Bali mengenai pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19, sehingga obyek yang menjadi salah satu ikon pariwisata Bali itu terpaksa masih ditutup.
"Dengan ini kami sampaikan bahwa pada tanggal 30 Mei - 4 Juni 2020 Monumen Perjuangan Rakyat Bali tidak menerima kunjungan untuk umum, setelah itu kita belum tahu lagi apa boleh dibuka, kita mengikuti instruksi" kata Putu saat dikonfirmasi Tribun Bali.
Meskipun tutup namun pengelola tetap menjaga kebersihan dari Monumen Perjuangan Rakyat Bali sesuai protokol kesehatan penanggulangan Covid-19.
• Bertugas di Garda Terdepan, 56 Bhabinkamtibmas Polresta Denpasar di Rapid Test
• Walikota Denpasar Terbitkan SE Bagi Warga Luar yang ke Denpasar, Ada 4 Point yang Harus Dipenuhi
• Begini Sistem Kerja ASN Saat New Normal Pandemi Covid-19
"Ya tetap kita jaga kebersihannya ada petugas piket, ada yang WFH, sesuai anjuran pemerintah," ujarnya.
Sementara Lapangan di Renon untuk hari Sabtu dan Minggu ditutup, sedangkan hari Senin sampai dengan Jumat diperbolehkan untuk olahraga, akan tetapi tidak disewakan.
"Untuk olahraga Senin sampai Jumat boleh, Sabtu dan Minggu baru tutup," terangnya.
Diketahui, sejak mulai mewabahnya virus Corona, pada akhir Januari 2020 lalu jumlah kunjungan wisatawan Monumen Bajra Sandi terus berangsur mengalami penurunan, apalagi wisatawan China.
Sejak pertengahan Maret 2020 lalu sudah tidak ada rombongan wisatawan yang datang, meskipun kala itu masih dibuka, hingga akhirnya diputuskan untuk ditutup sementara pada akhir Maret 2020.
Pihaknya berharap seluruh komponen masyarakat bersatu padu untuk bersama-sama dengan pemerintah mempercepat penanganan virus Corona, agar aktivitas dapat kembali normal meskipun dengan sejumlah prosedur penyesuaian kesehatan. (*)