Corona di Bali

Tirta Empul di Gianyar Hanya Didatangi Umat, Tak Ada Antrian Mengular Lagi

Kios loket dan ‘kamen’ di Pura Tirta Empul, Kecamatan Tampaksiri, Gianyar, Bali, masih tutup pasca pandemi Covid-19,

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Sejumlah umat tengah melukat di petirtan Pura Tirta Empul, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Senin (1/6/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Kios loket dan ‘kamen’ di Pura Tirta Empul, Kecamatan Tampaksiri, Gianyar, Bali, masih tutup pasca pandemi Covid-19, Senin (1/6/2020).

Aktivitas di objek wisata utama Tampaksiring ini, sangat berbeda ketika situasi normal.

Gemericik tirta di pemandian dan suara kicauan burung sangat jelas terdengar.

Tirta Empul sepi, seperti kembali ke zaman Bali kuno ketika orang yang datang ke pemandian suci ini, hanya untuk nunas tirta atau melukat (membersihkan diri dari noda niskala).

Persembahyangan yang dilakukan di areal pura pun menjadi khusyuk, tidak terlihat lagi wisatawan yang ‘jeprat-jepret’ di areal suci itu.

Menu Dessert Nanti Malam, Resep Puding Buah Nata De Coco Enak dan Lembut, Yuk Coba Masak di Rumah!

4 Makanan Ini Bisa Mencegah Kanker Payudara, Ikan Salmon Memiliki Asam Lemak Omega 3 yang Tinggi

Gang di Gianyar Dijaga Ketat Pasca Pedagang Jajanan Positif Covid-19

Hal tersebut dirasakan oleh Nyoman Sumarta, asal Kecamatan Gianyar, yang datang untuk melukat, Senin (1/6/2020) pagi.

Sumarta mengatakan, dirinya baru pertama kali merasakan ‘kesepian’, dan langsung bisa melukat di pancuran Tirta Empul.

Biasanya ia harus berbaris, mengantri bersama masyarakat dan turis sebelum bisa membasuh badannya.

“Biasanya antrian mengular, tapi sekarang sepi, sunyi, hanya terdengar suara gemericik air,” tandasnya.

Ia menyebutkan, meskipun kondisi ini bisa membawa pikirannya ke zaman dulu.

Namun ia tidak mengingatkan hal seperti ini terus terjadi, karena situasi ini disebutnya tidak sehat.

Ada banyak masyarakat kehilangan mata pencaharian, ada banyak orang yang frustrasi karena himpitan ekonomi.

“Kalau suasananya, memang sangat menyenangkan, sepi sunyi. Tapi situasi ini tidak sehat, perekonomian terpuruk, semua situasi bisa normal kembali,” ujarnya.

Jro Mangku Pura Tirta Empul, Desa Aji Mangku Wenten tidak menampik situsi tersebut.

Menurut beliau, pasca pandemi Covid-19, situasi di Tirta Empul sangat sepi, hanya ada sejumlah umat yang datang untuk melukat, nunas tirta dan bersembahyang.

Meskipun orang yang datang relatif sedikit, pihaknya sebagai pemangku, tetap berada di Pura Tirta Empul untuk melayani orang yang datang untuk bersembahyang.

“Setiap hari memang ada saja perorangan atau keluarga yang tangkil, tapi tidak seperti dulu. Kalau dulu, di hari-hari tertentu antriannya di petirtan sampai mengular, tapi sekarang tidak lagi,” ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved