Corona di Bali
Jumlah Orang yang Keluar Bali Lebaran H Plus Satu Hingga Hari Ini Mencapai 14.169 Orang
Selain mendata jumlah kendaraan dan orang yang masuk Bali, Otoritas Gilimanuk dan Polda Bali juga mendata jumlah kendaraan dan orang yang keluar Bali
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Selain mendata jumlah kendaraan dan orang yang masuk Bali, Otoritas Gilimanuk dan Polda Bali juga mendata jumlah kendaraan dan orang yang keluar Bali lewat Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana.
Tercatat dari H+1 lebaran hingga Selasa (2/6/2020) atau H+8 jumlah orang yang masuk Bali lewat Pelabuhan Gilimanuk sebanyak 14.169 orang
Kasubdit Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Bali, Drs I Nyoman Sukasena mengatakan, orang yang keluar Bali hanya diwajibkan membawa surat keterangan sehat atau hasil rapid test saja.
"Kalau keluar Bali tidak seketat masuk Bali. Hanya bawa surat sehat," kata Sukasena.
• Sopir Logistik Jawa-Bali Asal Seririt Buleleng Terkonfirmasi Positif Covid-19, Begini Riwayatnya
• BREAKING NEWS! Tiga Anggota Keluarga Dokter di Kelurahan Sumerta Denpasar Positif Covid-19
• Bupati Melawi Positif Corona, Diduga Tertular Menantunya, Doakan Kami, Semoga Kami Cepat Sembuh
Dari 14.169 orang yang keluar Bali sejak H+1 lebaran tersebut, menurut Sukasena, adalah lalu lintas umum atau para pedagang yang mengantar kelapa dan telur ke Bali.
Setelah barangnya dijual, mereka kembali balik ke Jawa
"Itu lalu lintas umum saja, tidak ada kaitan dengan lebaran dan covid 19," kata Sukasena
Sementara itu, dari data Ditlantas Polda Bali, sejak H+1 lebaran hingga Selasa (2/6/2020) hari ini, sudah ada 18.491 orang yang masuk Bali lewat Pelabuhan Gilimanuk.
Sementara, jumlah kendaraan yang masuk Bali pada periode itu sebanyak 1.255 kendaraan sepeda motor, 892 mobil keluarga, 31 bus, dan 9.762 mobil barang
Kasubdit Keselamatan dan Keamanan Ditlantas Polda Bali, Drs I Nyoman Sukasena mengatakan, semua orang dan kendaraan yang masuk Bali tersebut pastinya sudah melengkapi semua persyaratan yang diwajibkan.
Jikapun ada beberapa yang lolos tanpa persyaratan, Sukasena menyebut sebagai oknum yang memanfaatkan kelengahan petugas dan sudah pandai membaca situasi di Pelabuhan Gilimanuk.
"Kalau masuk Bali kan sudah jelas syaratnya. Yang lolos itu ya mungkin mereka lihai-lihainya membaca pintu masuk. Manusiawi itu," kata Sukasena saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Sukasena menambahkan, mengendalikan orang banyak memang susah.
Sebetulnya, kata dia, mereka yang lolos-lolos di Gilimanuk diinterogasi bagaimana mereka bisa lolos, apakah ada kong kalikong dengan oknum aparat atau bagaimana.
"Harusnya itu ditanya yang lolos, gimana caranya. Kami sih tidak menuduh, karena kan banyak orang disana, dari lalu lintas, sabhara, bimas, satpol pp, dari ksdp, penyeberangan, dinas perhubungan lagi, harusnya yang lolos itu dimintai keterangan biar tahu trik triknya gimana," kata Sukasena.