Corona di Bali

Kasus Covid-19 Terus Meningkat, Dewan Badung Desak Eksekutif Lakukan Koordinasi di Werdi Bhuwana

Komisi IV DPRD Badung yang membidangi salah satunya masalah kesehatan, meminta supaya melakukan langkah-langkah koordinasi dengan instansi

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
Pelaksanaan rapid test yang dilaksanakan Dinkes Badung di wantilan pura Puseh Desa Werdi Bhuwana, Senin (1/6/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA –  Jajaran dewan Badung mendesak pihak eksekutif untuk melakukan koordinasi mengenai kasus Covid-19 yang ada di Banjar sayan Baleran, Werdi Bhuwana.

Mereka meminta cepat melakukan langkah untuk mengantisipasi penyebaran covid-19 terus bertambah.

Bahkan Komisi IV DPRD Badung yang membidangi salah satunya masalah kesehatan, meminta supaya melakukan langkah-langkah koordinasi dengan instansi terkait termasuk dengan pihak Desa Werdi Bhuwana.

Tujuannya guna mencari jalan keluar memecahkan permasalahan kasus Covid-19 tersebut dengan transmisi lokal yang tinggi.

Pendaftaran UTBK SBMPTN Dibuka Hingga 20 Juni 2020, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jawaban Soal SD Kelas 4-6 Belajar dari Rumah TVRI, 3 Juni 2020: Sejarah Berdirinya Museum Nasional

Banyuwangi Sosialisasikan Normal Baru Bisnis Kuliner, Kafe-Resto Akan Diberi Stiker ”New Normal”

“Dengan bertambahnya kasus, harus segera dibicarakan. Karena ini juga menyangkut warga adat. Iya setidaknya dikomunikasikan dengan adat di sana juga,” kata Ketua Komisi IV DPRD Badung I Made Sumerta, saat dikonfirmasi, Selasa (2/6/2020)

Kalau memang harus melakukan karantina wilayah guna memutus mata rantai Covid-19, menurut politisi PDIP itu tidak masalah dilakukan.

 “Memang begitu (karantina wilayah, red) kalau berbicara untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Namun, sekali lagi tentu ini harus dikomunikasikan lebih lanjut dengan para tokoh yang ada di desa,” harapnya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Badung I Wayan Suyasa, kasus positif Covid-19 di wilayah Banjar Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuwana, harus lah menjadi atensi pemerintah.

Begitu juga atensi bagi masyarakat agar melaksanakan protokol kesehatan dengan baik.

“Kami mendukung dan mendorong pemerintah segera mengambil kebijakan demi menghindari kasus Covid-19 semakin meluas,” kata politisi Partai Golkar asal Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi tersebut.

Meski demikian pihaknya meminta pemerintah untuk berkomunikasi dengan para tokoh dan masyarakat yang ada di desa.

“Jadi koordinasi dulu sehingga warga meresa terayomi,” ungkapnya.

Meski demikian, Kepala Dinas Kesehatan Badung dr I Nyoman Gunarta, mengaku jika keputusan karantina wilayah sepenuhnya menjadi kewenangan pimpinan.

“Jadi untuk karantina itu keputusannya ada di ranah pimpinan, kami tidak punya wewenang terkait hal tersebut,” akunya.

Tambahan Tiga Kasus Positif Covid-19 di Denpasar, Ketiganya Dokter dalam Satu Keluarga

Pastikan Sikap Disiplin Sebelum Memulai Aktivitas di Masa Pandemi Covid-19

Pergoki Jalan Sama Mantan Suami, Anggota Ormas di Bali Ini Aniaya Pacar, Terungkap Sosok Si Wanita

Sementara itu, Perbekel Desa Werdi Bhuwana Wayan Kardana Mengakui sejauh ini aktivitas masyrakat di desa Wedi Buana khususnya di banjar Sayan baleran masih berjelan normal dengan tetap melakukan protokol  kesehatan.

Bahkan tidak ada masalah yang membuat takut masyarakat

“Suasana di desa kami masih kondusif, jadi tidak ada masalah,” kata Perbekel

Warga desa yang kebanyak manjadi buruh, kata dia, masih melakukan aktivitas seperti biasa.

Pasalnya mereka harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Meski demikian, menurutnya pemerintah sudah melakukan langkah antisipasi untuk kasus covid-19 yang terjadi.

“Pemerintah juga telah menangani warga yang dinyatakan reaktif dan positif.  kan sudah dilakukan tes, yang reaktif langsung ditangani oleh pemerintah,” katanya

Pihaknya dengan tegas mengatakan Kalau pun nanti sampai lock down, akan mempengaruhi psikologis masyrakat. Pasalnya tidak semua masyarakat yang banjar sayan baleran hasil rapidnya reaktif.

“Jika dilakukan (lock down-red) akan mempengaruhi  masyarakat yang lain,  kasian masyarakat yang sehat secara psikologi bisa jadi shock,” katanya.

Secara medis atau pemeriksaan yang dilakukan menurutnya tidak bisa dipungkiri mereka punya riwayat kontak, tapi hasil tes sudaha membuktikan banyak non reaktif.

 “Jadi kan sudah ada tes waktu ini dan yang disinyalir terkena virus sudah ditangani langung,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved