5 Tips Perencanaan Keuangan untuk Pasangan yang Baru Menikah, Menetapkan Tujuan Keuangan
Pasangan yang baru menikah, bagaimanapun, harus melakukan berbagai penyesuaian finansial.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Banyak hal yang harus dipersiapkan setelah memasuki dunia pernikahan.
Seperti keuangan dimasa depan.
Apa Anda Pasangan yang baru menikah ?
Pasangan yang baru menikah, bagaimanapun, harus melakukan berbagai penyesuaian finansial.
• Ibadah Haji Tahun 2020 Batal, Jamaah yang Tak Lakukan Refund Dana Jadi Prioritas Tahun Depan
• Risma Dipuji Gugus Tugas Nasional Setelah Terungkap Penyebab Tingginya Angka Covid-19 di Surabaya
• Wanita Pemasang Patung Nyi Roro Kidul di Pantai Water Blow Dianiaya Pacar
Apalagi, jika ada hal-hal yang ingin dicapai dalam beberapa waktu ke depan.
Mengatur keuangan bersama ini susah-susah gampang.
Jika pasangan tak mencapai kata sepakat dalam pengelolaan keuangan, hal ini bisa menjadi ‘bara dalam sekam’ di pernikahan.
AKibatnya, rentan bikin pasangan tersinggung dan merasa tidak nyaman.
Karena itu, ikuti 5 tips perencanaan keuangan untuk pasangan yang baru menikah berikut ini, sebagaimana dikutip dari Siapnikah.org.
1. Buat Anggaran Keuangan
Jika dulunya kamu terbiasa menyusun anggaran keuangan sendiri, kini saatnya untuk menyusun anggaran keuangan bersama pasangan.
Sumber pendapatan keluarga dan pengeluarannya perlu didiskusikan.
Siapa yang akan mengelola keuangan juga harus satu suara.
Setiap pasangan memiliki kelebihan dan kekuatan masing-masing, termasuk urusan keuangan.
Pengendali keuangan harusnya pribadi yang bisa membuat skala prioritas dan tidak boros.
Karena setelah menikah ada tujuan keuangan yang perlu dicapai.
2. Menetapkan Tujuan Keuangan
Meskipun berstatus sebagai suami-istri, pasti setiap pasangan memiliki tujuan keuangan pribadi.
Karena itu tetapkanlan tujuan keuangan bersama dan pribadi.
Setelah itu buat anggaran keuangan sesuai dengan tujuan keuangan yang sudah disepakati.
3. Diskusikan Pengeluaran secara Rutin
Jumlah pengeluaran kamu dan pasangan tentu berbeda setiap bukannya. Jumlah pengeluaran setiap bulannya juga tidak selalu presisi, karena itu biasakan berdiskusi dengan pasangan tentang pengeluaran rutin.
Bahkan, jika pasangan sudah mempercayaimu untuk mengelola keuangan, tetap libatkan pasangan saat mengeluarkan uang.
Misalnya, ajak pasangan belanja rutin bulanan agar tahu pengeluaran rutin bulanan.
Ini penting dilakukan supaya bisa menghindari prasangka yang tidak sehat dalam rumah tangga.
4. Alokasikan Dana untuk Investasi
Hidup berumah tangga memiliki tujuan jangka panjang dan jangka pendek.
Karena itu, sisihkan pendapatan sebagai dana untuk investasi.
Tentukan instruman investasi apa yang akan dibeli.
Investasi ini bisa digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang, rumah misalnya.
Jika kondisi keuangan sehat, keluarga juga akan sehat.
5. Menyisihkan Dana Darurat
Sesuai dengan namanya, dana darurat digunakan untuk membiayai setiap peristiwa kejadian yang tidak bisa ditebak.
Dana darurat ini bukan tabungan atau dana investasi.
Dana ini jangan digunakan kecuali kondisinya memang benar-benar darurat.
Kita tidak tahu bencana atau kondisi yang tak diinginkan akan ada di hidup kita.
Dengan dana ini kita bisa menjaga rumah tangga dari goncangan yang tak pernah kita harapkan.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kerepotan Mengatur Keuangan Setelah Menikah? Simak Tips Ini", https://money.kompas.com/read/2020/06/03/114500326/kerepotan-mengatur-keuangan-setelah-menikah-simak-tips-ini.