Corona di Bali

Pihak RS Sanglah Konfirmasi Soal Informasi 3 Dokter yang Terpapar Covid-19

Meski telah menggunakan APD lengkap, risiko rentan tertular tetep ada bagi mereka tenaga medis yang langsung bersentuhan dengan pasien covid 19

Penulis: M. Firdian Sani | Editor: Wema Satya Dinata
Dokumentasi Humas RSUP Sanglah
Dr. dr. I Ketut Surya Negara, Sp.OG(K), MARS. selaku Plt. Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSUP Sanglah. 

"Jadi kita berikan mereka kesempatan untuk beristirahat, jadi mereka berjaga pun tidak boleh setiap hari, itu agar sudah diatur oleh masing-masing prodi di lingkungan departemen Rumah Sakit Sanglah," paparnya.

Yang kedua, RSUP Sanglah akan melakukan pemeriksaan swab atau screening kepada tenaga medis atau peserta didik di RS Sanglah maupun yang ada di Rumah Sakit Udayana.

"Kita akan melakukan pemeriksaan swab atau screening khusus peserta didik kita. Jadi seluruh peserta didik yang ada di Rumah Sakit Sanglah termasuk yang ada di Rumah Sakit Udayana. Kita akan lakukan itu dengan secara berkala sesuai dengan prioritasnya," jelasnya.

Selain itu, RS Sanglah juga akan melakukan tes swab atau screening kepada tenaga non-medis.

"Kemudian juga dengan tenaga non medisnya yang ada di rumah sakit, jadi kita akan lakukan untuk pemeriksaan screening apakah ada yang terpapar covid 19 ini atau tidak. Jadi kita sudah menyusun jadwal merencanakan setiap petugas kita tenaga kesehatan kita akan dilakukan pemeriksaan swab secara berkala," urainya.

Kemudian yang keempat, RS Sanglah akan melakukan rapid tes bagi pasien yang baru masuk rumah sakit supaya meminimalisir penyebaran.

"Jadi untuk pasien sendiri, itu nanti dalam hal kedepannya adalah kita akan melakukan rapid tes. Jadi setiap pasien yang masuk itu harus melakukan screening atau rapid test,"  jelas dia.

Kelima, RSUP Sanglah memperketat sistem operasi, khususnya operasi elektrik. Bagi pasien yang akan melakukan operasi elektrik maka diwajibkan dahulu untuk tes swab, minimal dua hari sebelum operasi berlangsung.

"Intinya pasien-pasien yang akan melakukan operasi elektrik itu, sudah melakukan tes swab terlebih dahulu sebelum dia melakukan operasi. Jadi itu kebijakan kita dalam operasi elektrik. Kemudian juga untuk penjadwalan operasi tidak sepadat yang dulu, pemakaian ruangan tidak akan seperti sebelumnya, akan kami batasi," ungkap dia.

Yang terakhir, RS Sanglah akan memperketat pemakaian APD dari tenaga medis, khususnya bagi dokter-dokter spesialis, yang bertugas di poliklinik, rawat jalan, inap, yang akan mendapat upgrade APD satu level lebih tinggi dari APD sebelumnya.

"Jadi pemakaian APD khususnya bagi dokter spesialis yang menangani langsung maka akan menggunakan APD satu level lebih tinggi daripada APD sebelumnya. Kemudian untuk tenaga kita yang ada di poliklinik, rawat jalan, rawat inap juga akan kita tingkatkan penggunaan APDnya. Dalam hal ini sudah tentu kebutuhan APD akan dikoordinasikan dengan pihak terkait," papar dia. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved