Corona di Indonesia

Kronologi Tiga Orang Dalam Satu Keluarga di Surabaya Meninggal: Ortu PDP, Ibu Hamil Positif Covid-19

satu keluarga di Surabaya yang terdiri dari ayah, ibu dan anak meninggal dunia dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien positif Covid-19.

Editor: Ady Sucipto
pixabay.com
Ilustrasi Rumah Sakit (RS). 

TRIBUN-BALI.COM - Kasus kematian terkait Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur kembali terjadi.

Kali ini menimpa satu keluarga di Surabaya yang terdiri dari ayah, ibu dan anak meninggal dunia dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien positif Covid-19. 

Diketahui, sang anak yang meninggal dengan status positif Covid-19 dalam kondisi hamil. 

Sementara, orangtuanya yang tinggal dalam satu rumah dengan sang anak juga meninggal dalam waktu yang hampir bersamaan.

Orangtua dari ibu hamil ini meninggal dengan status pasien dalam pengawasan (PDP).

DW, anak bungsu atau adik dari ibu hamil tersebut menceritakan kronologi meninggalnya sang kakak, ayah serta ibunya.

Pada 26 Mei 2020, kakaknya dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat di Rumah Sakit PHC Surabaya.

Sehari setelahnya ia mendapatkan kabar bahwa kakaknya menggunakan ventilator untuk alat bantu pernapasan.

“Saat itu tim dokter juga memberi kabar bahwa jantung janin yang dikandung kakak saya sudah berhenti berdetak,” tutur DW dikutip dari Kompas.com, Kamis (4/6/2020).

Jumlah pasien positif terjangkit virus corona (Covid-19) di Indonesia terus bertambah setelah Pemerintah Indonesia pertama kali mengumumkan dua orang WNI di Depok, Jawa Barat terjangkit virus Corona (Covid-19) pada Senin (2/3/2020) lalu.
Jumlah pasien positif terjangkit virus corona (Covid-19) di Indonesia terus bertambah setelah Pemerintah Indonesia pertama kali mengumumkan dua orang WNI di Depok, Jawa Barat terjangkit virus Corona (Covid-19) pada Senin (2/3/2020) lalu. (Tribun Bali)

Kemudian, kakak DW meninggal dunia pada 31 Mei 2020 dini hari, sehari setelah menjalani operasi untuk mengeluarkan janin.

DW mengatakan, ia tidak tahu pasti di mana sang kakak bisa tertular virus corona.

Namun, pada pertengahan Mei, kakaknya didampingi suami memeriksakan kandungan di sebuah rumah sakit di Kecamatan Semampir Surabaya.

Sepulang dari rumah sakit, suami kakaknya sakit.

Setelah suami kakaknya sembuh, gantian sang kakak yang sakit.

“Kakak saya sempat dibawa ke Rumah Sakit Puri Raharja Surabaya, sempat di-rapid test hasilnya negatif,” ujar DW yang tinggal di Kecamatan Gubeng Surabaya ini.

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved