Corona di Bali

Perumda Pasar Sebut Pedagang Pasar di Denpasar Dapat Omset Hingga 20 Persen dari Penjualan Online

16 pasar rakyat yang berada di bawah pengelolaan Perumda Pasar Sewakadharma Kota Denpasar, Bali, sudah menerapkan sistem belanja online yakni GoShop.

TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Aktivitas jual beli di Pasar Badung, Denpasar, Bali 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- 16 pasar rakyat yang berada di bawah pengelolaan Perumda Pasar Sewakadharma Kota Denpasar, Bali, sudah menerapkan sistem belanja online yakni GoShop.

Penerapan belanja online ini dilakukan untuk meminimalisir adanya interaksi langsung di pasar di masa pandemi Covid-19.

Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadharma Kota Denpasar, IB Kompyang Wiranata saat diwawancarai, Minggu (7/6/2020) siang mengatakan, per hari rata-rata pengguna sistem belanja online GoShop ini berkisar antara 50 hingga 100 orang.

"Awal-awalnya sempat melonjak naik. Namun belakangan konstan pada rentang 50 sampai 100 orang," kata Kompyang.

Hampir 100 Persen Mayarakat Tidak Memilah Sampah, Bupati Klungkung Dorong Gencarkan Sosialisasi

BREAKING NEWS! 43 Pedagang Pasar Kumbasari dan Tukang Suwun Pasar Gunung Agung di-Swab Test

Ati Ampela dan Bumbu Semur, Paduan Pas untuk Dijadikan Menu Makan Malam

Kegiatan jual beli ini dapat diakses menggunakan aplikasi GoShop pada Gojek.

"Dengan aplikasi ini kami memastikan masyarakat tetap di rumah namun tetap dapat membeli kebutuhan pokok. Masyarakat tidak perlu berbondong-bondong datang, apalagi memborong sembako. Kebutuhan pokok tetap tersedia dan dapat dibeli dengan layanan GoShop pada aplikasi Gojek," katanya.

Dalam berbelanja dengan GoShop ini masyarakat bisa langsung berbelanja apapun tanpa campur tangan Perumda Pasar.

Walaupun ada kelemahannya, dengan adanya sistem ini pihaknya mengaku bisa sedikit mengurangi kerumunan di pasar.

"Kelemahannya ya bisa saja satu pedagang itu-itu saja tempat drivernya membeli barang. Namun ini lumayan efektif untuk mengurangi kerumunan," katanya.

Selain menggunakan GoShop, ada juga pedagang yang memanfaatkan media sosial untuk berjualan.

Mereka menggunakan WhatsApp ataupun Facebook untuk promosi atau menawarkan barang dagangannya.

Dari kegiatan berbelanja dengan sistem online ini, Kompyang menyebut rata-rata pedagang memperoleh omzet hingga 20 persen.

"Ya rata-rata pedagang ini dapat omzet 20 persen dari berjualan online ini," katanya. (*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved