Baru 3 Desa Setor Data Penerima BLT Kabupaten Klungkung
Jaring Pengaman Sosial Harus Disalurkan Sebelum Massa Tanggap Darurat Berakhir
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA- Hingga saat ini Pemkab Klungkung belum menyalurkan bantuan jejaring sosial berupa BLT (bantuan langsung tunai) Kabupaten.
Hal ini dikarenakan masih sedikit desa yang menyetorkan data calon penerima, sehingga usulan itu belum dapat diproses. Padahal BLT APBD yang sumber dananya dari APBD tersebut harus disalurkan sebelum masa tanggap darurat berakhir.
Plt Kepala Dinas Sosial, Pemerdayaaan Perempuan dan Pelindungan Anak Klungkung I Wayan Sumarta menjelaskan, saat ini semua desa di Klungkung tengah melakukan pendataan sesuai petunjuk teknis penerimaan BLT yang sumber dananya dari APBD.
" Desa masih lakukan pendataan sesuai teknis, yakni terdampak COVID-19. Sebenarnya batas waktu pendataan tidak ada, lebih cepat lebih baik," ujar Wayan Sumarta didampingi Kabid Rahabilitasi dan Perlindungan Jaminan Sosial di Dinas Sosial Klungkung, Wilem Supriono, Selasa (9/6).
Ia mengatakan, saat ini baru ada 3 desa yang menyetorkan data penerima BLT APBD, ketiganya berasal dari Kecamatan Nusa Penida yakni Desa Bungamekar, Desa Batununggul, dan Desa Suana. Desa tersebut sebelum menyetorka datanya ke Dinas Sosial, didahului dengan musyawarah khusus.
Setelah data diserahkan ke Dinas Sosial, kembali akan dilakukan sanding data dengan beberapa OPD agar penerima BLT APBD ini, tidak menerima bantuan ganda lainnya seperti BLT Dana Desa, Stimulus UMKM, Kartu Prakerja, Bantuan Sosial Tunai, maupun Bantuan Pangan Non Tunai.
" Kami sudah sempat teleconfrence bersama Bupati dam aparat desa untuk percepat pendataan," jelas Sumarta.
Pendataan ini pun harus dikebut oleh setiap desa, mengingat bagian bantuan jejaring sosial harus sudah disalurkan sebelum massa tanggap darurat bencana berakhir. Sementara Pemkab Klungkung menentukan massa tanggal darurat COVID-19 ini berakhir 30 Juni 2020 ini.
" Nanti kami tidak menunggu agar semua desa menyerahkan data. Sehingga lebih cepat setor data ke kabulaten lebih baik," terang Sumarta.
Siapa terlebih dahulu menyetor data dan sanding data rampung, maka desa itu yang lebih dahulu menyalurkan BLT APBDnya. Hanya saja saat ini masih sangat minim desa yang menyetor data tersebut.
Pemkab Klungkung sendiri menyiapkan anggaran sekitar Rp27 miliar untuk jaring pengaman sosial. Nantinya jaring pengaman sosial berupa BLT Kabupaten akan menyasar sekitar 15.000 kepala keluarga yang paling terdampak COVID-19. Persyaratan penerima pun mirib dengan BLT Dana Desa, yakni belum menerima bantuan apapun dari pemerintah pusat maupun provinsi dan warga yang benar-benar tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok karena pandemi.
" BLT Kabupaten ini nanti diterima warga Rp600.000 per bulan, untuk tiga bulan," jelas Sumarta. (Mit)
Aparat Desa Sangat Berhati-hati Setor Data
Camat Banjarangkan Gusti Agung Putra Mahajaya menjelaskan, sebenarnya setiap desa di Banjarangkan telah merampungkan pendataan calon penerima BLT Kabupaten itu. Hanya saja aparat desa sangat berhati-hati menyetor dana itu, dan masih menunggu jejaring sosial berupa stimulus UMKM.
" Mereka (desa) masih menunggu bantuan stimulus UMKM, agar bisa sanding data sehingga tidak ada warga yang menerima bantuan double," jelas Gusti Agung Putra Mahajaya.