Corona di Bali
17 PMI Jembrana Jalani Swab Test
17 Pekerja Migran Indonesia (PMI) Jembrana yang sedang dalam proses karantina hotel, menjalani swab test
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
lihat foto
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - 17 Pekerja Migran Indonesia (PMI) Jembrana yang sedang dalam proses karantina hotel, menjalani swab test.
Swab test digelar petugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana di Hotel Jimbarwana, Jembrana, Bali Rabu (10/6/2020).
Swab test merupakan salah satu upaya percepatan penanganan Covid-19, setelah sebelumnya PMI hanya diwajibkan rapid test sebanyak dua kali.
Humas Gugus Tugas Covid-19 Jembrana, dr I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, swab test wajib dilakukan PMI sebagai prosedur selama karantina 14 hari di beberapa hotel di Jembrana.
Selain dilakukan swab test, seluruh PMI juga dicek kondisi diagnosa kesehatannya.
Secara rutin Gugus Tugas Jembrana menerjunkan tim medis ke hotel lokasi karantina guna mengetahui kondisi masing-masing PMI.
“Kita tunggu hasil swab test ini untuk penanganan lanjutan. Rata-rata hasilnya dalam 2 atau 3 hari ke depan akan keluar. Hasil swab test nanti memberikan informasi akurat kondisi kesehatan masing-masing PMI. Apakah sehat atau terkonfirmasi positif Covid-19," ucapnya.
Dijelaskannya, data Gugus Tugas Covid-19 Jembrana, hingga Rabu (10/6/2020), sebnayak 465 PMI sudah menjalani karantina.
245 diantara sudah dilakukan swab test.
Sementara total PMI yang masih dikarantina sebanyak 53 orang.
Sisanya sudah terlebih dahulu menjalani rapid test sebanyak dua kali, dan akhirnya dipulangkan.
"Swab test itu sama dengan rapid test dilakukan dua kali. Pertama di provinsi, kedua di daerah. Ketika dua kali hasil negatif, maka dipulangkan," ungkapnya.
Arisantha melanjutkan, untuk penanganan arus masuk di Pelabuhan Gilimanuk, diakuinya memang terjadi lonjakan arus masuk penumpang.
Bahkan, dari pengamatan langsung sidak oleh jajaran Gugus Tugas Covid-19 Jembrana, Selasa (9/6/2020) malam, menjadi rekor tertinggi pemeriksaaan rapid test kepada sopir dan kendaraan pembawa logistik.
“Tadi malam kenaikan tertinggi, sebanyak 1.947 rapid test dilakukan kepada pembawa logistik. Padahal hari sebelumnya pasca Idul Fitri, hanya mencapai 1.000-1.200 rapid test,” jelasnya.
