Jika Terjadi Perang Antara China & AS di Laut China Selatan, Ini Dampaknya Bagi Indonesia
Potensi pecahnya konflik Laut China Selatan yang melibatkan China dan Amerika Serikat (AS) belakangan ini semakin meningkat.
"Pada 28 Mei (waktu setempat), USS Mustin (DDG 89) menegaskan hak navigasi dan kebebasan di Kepulauan Paracel, konsisten dengan hukum internasional," kata Letnan Anthony Junco, juru bicara Armada ke-7 Angkatan Laut Amerika Serikat, dalam sebuah pernyataan seperti yang dikutip CNN.
"Dengan melakukan operasi ini, Amerika Serikat mendemonstrasikan bahwa perairan ini berada di luar apa yang Tiongkok dapat klaim secara hukum sebagai laut teritorialnya," tambah pernyataan itu.
Menurut seorang pejabat Angkatan Laut Amerika Serikat, Mustin melewati 12 mil laut dari Pulau Woody dan Batu Piramida.
China mempertahankan lapangan terbang di Pulau Woody dan telah mendaratkan pesawat pembom strategis di sana di masa lalu.
Sementara itu, menurut juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Dave Eastburn, Pentagon baru-baru ini mengungkapkan bahwa kapal Tiongkok pada 14 April melakukan "manuver tidak aman dan tidak profesional" di dekat Mustin yang sedang melakukan operasi normal di perairan internasional pada saat kejadian.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mantan Kepala BAIS Ungkap Dampak Bagi Indonesia Jika Amerika dan China Tempur di Laut China Selatan,
(Gita Irawan)