Corona di Bali
Siapkan Antisipasi Dampak Pandemi Covid-19, Bank Mandiri Bukukan Laba Rp 7,92 Triliun
Direktur Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar, menyebutkan pada triwulan I-2020, di tengah pandemi Covid-19 Bank Mandiri masih menunjukkan kinerja sehat
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Direktur Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar, menyebutkan pada triwulan I-2020, di tengah pandemi Covid-19 Bank Mandiri masih menunjukkan kinerja sehat.
Bank Mandiri memproyeksikan dampak pandemi Covid-19 ini, baru akan terlihat pada pencapaian kinerja Triwulan II-2020.
“Sampai Maret 2020, Bank Mandiri masih mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 7,92 triliun, tumbuh 9,44 persen dibanding Maret 2019 yang tercatat Rp 7,23 triliun,” sebutnya dalam siaran pers yang diterima Tribun Bali, Rabu (10/6/2020).
Capaian ini didukung pertumbuhan pendapatan berbasis biaya sebesar Rp 7,74 triliun di Maret 2020, tumbuh 23,95 persen dibanding Maret 2019 yang sebesar Rp 6,24 triliun.
Selain itu, kenaikan laba juga didorong pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 14,20 persen, dari Rp 790,5 triliun pada Maret 2019 menjadi Rp 902,7 triliun di Maret 2020, dengan NPL gross terjaga di level 2,36 persen.
Portofolio kredit di segmen wholesale (bank only) sampai Maret 2020 mencapai Rp 513 triliun atau tumbuh 17,92 persen (yoy).
Sementara pada segmen retail (bank only) sebesar Rp 273,1 triliun, tumbuh 9,47 persen secara tahunan.
Bank Mandiri juga memiliki konsistensi, mengembangkan segmen UMKM.
“Kredit UMKM hingga Maret 2020 mencapai Rp 89,2 triliun, tumbuh 6,90 persen secara yoy, kepada lebih dari 929 ribu pelaku UMKM,” sebutnya.
Untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR), selama tahun 2020 hingga bulan Maret (ytd), total KUR yang disalurkan mencapai Rp 6,58 triliun, tumbuh 27,2 persen (yoy) dengan jumlah penerima sebanyak 79.060 debitur.
“Saat ini kami terus berupaya menjaga kualitas aset, dan bisnis karena pandemi ini sangat berpotensi memberikan dampak bagi bisnis perseroan,” ujar Royke.
Satu upaya yang dilakukan Bank Mandiri untuk menghadapi efek pandemi, terhadap bisnis adalah dengan menjaga kecukupan likuiditas.
Termasuk menerbitkan obligasi rupiah sebesar Rp 1 triliun, dan emisi global bonds 500 juta USD, serta meningkatkan pengumpulan dana murah.
Untuk menekan dampak pandemi Covid-19, Bank Mandiri juga mendukung upaya restrukturisasi debitur terdampak Covid-19.