Debat Sengit di Kompas TV, Fadjroel Rachman Kesal Rocky Gerung Kerap Salahkan Jokowi Hingga Ucap Ini

Bahkan kesal mendengar komentar Rocky Gerung yang seolah menyalahkan Jokowi, Fadjroel Rachman memprotes.

Editor: Ady Sucipto
Youtube channel Kompas tv
Debat panas Fadjroel Rachman dan Rocky Gerung 

TRIBUN-BALI.COM - Debat sengit antara Rocky Gerung dengan juru bicara presiden, Fadjroel Rachman soal peristiwa pelarangan diskusi di kampus Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI) belakangan ini berlangsung panas. 

Debat antara Rocky Gerung dan Fadjroel Rachman tersebut berlangsung dalam acara Rosi yang tayang di Kompas TV, Kamis (12/6/2020) malam. 

Bahkan kesal mendengar komentar Rocky Gerung yang seolah menyalahkan Jokowi, Fadjroel Rachman memprotes. 

Hingga Rosi, sebagai pembawa acara menengahi debat kusir Fadjroel Rachman dan Rocky Gerung dengan tegas.

Diwartakan Kompas TV, Rocky Gerung mengurai pendapatnya soal pelarangan diskusi di kampus UGM dan UI.

Curhat Viral Tagihan Listrik PLN Pria di Malang Capai Rp 20 Juta, Ini Penjelasan & Jawaban PLN

Sebut Prabowo Selesai, Ketua PA 212 Ungkap Pilpres 2024 Saatnya yang Muda Pimpin Negeri

Kisah 3 Anak Bersaudara Hidup di Rumah Bedeng Beratap Triplek di Denpasar, Ibu Pergi Tanpa Pamit

Rocky Gerung berpendapat, Presiden Jokowi harusnya bisa menegaskan kepada publik bahwa kampus merupakan wadah dalam mengeluarkan kebebasan berpendapat.

Hal ini sebagai arah pemerintah agar pelarangan diskusi dan berpendapat tidak terjadi kembali.

Soal hukum, Rocky Gerung sependapat jika Presiden tidak boleh ikut campur dalam konteks kriminalitas.

Namun dalam kebebasan berpendapat yang diatur dalam UUD 1945, presiden nyatanya dapat melakukan intervensi.

"Soal HAM itu bukan soal intervensi atau tidak intervensi, presiden sebagai kepala eksekutif dan kepala negara harus public address bahwa kampus itu bebas mengucapkan apa saja, termasuk mencaci maki presiden," ujar Rocky Gerung dalam diskusi bertema Jokowi dan Masa Depan Demokrasi yang ditanyangkan langsung di program Rosi, Kompas TV, Kamis (11/6/2020).

Lebih lanjut, Rocky Gerung menilai tidak adanya pernyataan Presiden Jokowi secara tidak langsung telah mengesahkan dan mengamini pandangan bahwa rezim Jokowi telah melakukan pengekangan terhadap kebebasan berpendapat dan berekspresi. Terutama di dalam kampus.

Menurutnya memang tidak ada campur tangan istana langsung dalam hal tersebut.

Namun, Presiden Jokowi dapat intervensi dalam pelanggaran HAM dalam pelarangan diskusi tersebut.

"Berbicara itu adalah bagian tertinggi dari hak asasi. Presiden tidak kasih aura yang membuat orang, kampus terutama berfikir bahwa jangan melarang mahasiswa. Faktanya tidak ada satupun keterangan dari presiden," ujar Rocky Gerung.

Tanggapan yang diurai Rocky Gerung itu lantas dikomentari oleh Fadjroel Rachman.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved