Berita Banyuwangi
Banyuwangi Perkenalkan Simulasi New Normal Pariwisata ke Diaspora Seluruh Dunia
Simulasi new normal pariwisata yang sedang dilakukan Pemkab Banyuwangi diperkenalkan kepada para diaspora Indonesia di berbagai penjuru dunia
TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI - Simulasi new normal pariwisata yang sedang dilakukan Pemkab Banyuwangi diperkenalkan kepada para diaspora Indonesia di berbagai penjuru dunia.
”Ada perbedaan strategis era sebelum Covid-19 dan new normal ini dalam dunia pariwisata. Kita perlu paradigma baru agar bisa memenangkan persaingan pariwisata dengan alternatif destinasi daerah lainnya,” ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Sabtu (13/6/2020).
Perkenalan new normal pariwisata itu menurut Anas telah disampaikan dalam seminar daring yang diselenggarakan oleh Kelana Anantara Nusa, Jumat (12/6/2020) malam.
Acara yang dipandu oleh Tendi Naim itu diikuti puluhan peserta yang berasal dari berbagai belahan dunia, seperti di Amerika Serikat, Inggris, Jepang dan Australia.
Pemandu acaranya sendiri bertempat di Kualalumpur, Malaysia.
Dalam kesempatan tersebut, Anas paparkan bagaimana visi pariwisata Banyuwangi di tengah masa pandemi.
Anas menyontohkan soal sumberdaya manusia (SDM) pariwisata.
“Dulu jualannya keramahan dan kompetensi, tapi sekarang SDM-nya juga harus sehat. Pelaku wisata harus jualan bahwa semua stafnya sehat, diperiksa berkala, diberi vitamin dan sebagainya,” ujarnya.
Untuk pengaturan jam pelayanan, sebelumnya selama era sebelum Covid-19, pelayanan 7 hari sepekan, namun di era new normal harus ada waktu libur.
“Harus ada jeda untuk evaluasi kesehatan dan kebersihan, untuk mengatur sampah dan sebagainya,” paparnya.
"Kini kami juga memprioritaskan sertifikasi kebersihan dan kesehatan. Standar itu kini wajib ada karena itu menjadi ”jualan” ke wisatawan. Banyuwangi berinisiatif menerapkan sertifikasi tanda new normal bisnis kuliner, dan berlanjut ke hotel, rent car, destinasi. Ini semacam legitimasi karena berdasarkan disupervisi Dinas Kesehatan, maka sebuah tempat layak disematkan lolos standar new normal,” jelasnya.
Anas juga mengatakan, akan mendorong wisata sehat dengan mengandalkan wisata alam yang menjadi andalan Banyuwangi selama ini.
Banyuwangi telah menjadi cagar biosfer dunia serta sedang diajukan menjadi jaringan geopark dunia.
”Pemkab juga mendorong setiap destinasi menjual makanan sehat. Kekayaan hasil pertanian Banyuwangi ini berlimpah. Ini jadi modal utama kami pula," cetus Anas.
Terkait atraksi wisata, Anas menjelaskan bahwa kini Banyuwangi secara perlahan menerapkan kuota di setiap pertunjukan.