Nafsu Belanja Tidak Terkendali? Simak Tips Mengurangi Belanja Online Saat New Normal
Bagi shopaholic, apa pun akan dibeli tanpa berpikir dua kali karena mereka cenderung membuat keputusan berdasarkan emosi atau perasaan sesaat.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Siapa yang suka belanja?
Sebagian orang sangat menyukai kegiatan ini, apalagi sekarang berbelanja tidak harus ke tokonya langsung, cukup di rumah aja.
Bahkan bagi sebagian orang, belanja dijadikan sebagai suatu pelampiasan ketika mereka merasa stres atau sedih.
Inilah sebabnya, ada orang yang doyan belanja dan kebablasan hingga mendapat julukan shopaholic.
Bagi shopaholic, apa pun akan dibeli tanpa berpikir dua kali karena mereka cenderung membuat keputusan berdasarkan emosi atau perasaan sesaat.
Misalnya, perasaan seperti, “Saya akan bahagia rasanya kalau punya sepatu dan tas edisi baru tersebut.”
Tidak heran jika melihat diskon sedikit saja, shopaholic akan langsung belanja, padahal barang tersebut belum tentu dibutuhkan atau mungkin sudah dipunyai.
• Pisahkan Kaldu, Resep Membuat Daging Masak Kecap agar Bumbu Meresap Sempurna
• Aurel dan Azriel Kompak Unggah Tulisan Tentang Orangtua Pasca Klarifikasi Krisdayanti & Raul Lemos
• Minum Air Kelapa 6 Hari Berturut-turut dan Rasakan Manfaatnya untuk Tubuh, Termasuk Sehatkan Ginjal
Menyoal belanja di era new normal ini, sebaiknya shopaholic dapat mengendalikan nafsu belanja yang berlebihan.
Tujuannya, agar keuangan tetap sehat sembari melatih diri agar Anda tidak terjerumus dalam tumpukan utang akibat perilaku konsumtif.
Jadi, apa saja cara praktis yang harus dilakukan para candu belanja online atau offline menghadapi masa new normal?
Simak ulasannya, seperti dikutip dari Cermati.com, Sabtu (13/6/2020), berikut ini.
• Armand Maulana Bagi Tips Tampil Awet Muda meski Hampir Injak Usia Kepala Lima
• Ini 3 Tips Agar Tetap Aman dan Nyaman Saat Berbelanja Online
• Bersihkan Tahu, Trik Menyimpan Tahu agar Tidak Mudah Basi
1. Tentukan anggaran untuk belanja
Anggaran dibutuhkan sebagai pedoman untuk mengatur pengeluaran.
Tanpa anggaran, kas keluar bisa tidak terkendali apalagi ditambah godaan belanja yang tinggi sehingga bisa berpotensi memperburuk kondisi finansial.
Khusus bagi Anda yang termasuk doyan belanja dan tak pernah buat anggaran sama sekali.