Corona di Bali
BWA Akui 'Terpukul' Akibat Wabah Covid-19, Tamu Banyak yang Cancel dan Tunda Acara ke 2021
“Saya rasa, semua kena imbas, bukan hanya WO saja. Dari Maret 2020, WO di Bali sudah tidak ada penghasilan atau zero income,” tegasnya
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
“Kalau WO saya, Bali Palma Wedding itu sudah gak jalan sejak akhir Februari 2020 sampai awal Maret 2020 itu, sudah 9 event wedding cancel,” katanya.
Ia pun mengaku, siap menjalankan new normal dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
“Semoga recovery dari kondisi ini segera terjadi,” imbuhnya.
Dion sendiri, mengaku kerugiannya hampir miliaran. Untuk itu, ia berharap segera ada solusi agar semuanya kembali normal di era baru yang telah disusun ke depannya.
Di sisi lain, BWA tetap melakukan aksi sosialnya dengan membagikan sembako dan masker. Sejak April 2020, BWA telah membagikan masker sebanyak 369 masker dan 500 paket yang berisi 2 masker, sepasang hand gloves, 1 hand soap.
“Lokasi pembagian masker di Pasar Desa Pekraman Padang Sambian, Pasar Anyar Sari, Pasar Kebo Iwa, Pasar Taman Griya, Pasar Ikan Kedonganan, Pasar Taman Sari Kerobokan, Pasar Kuwum Kerobokan,” jelas Sinly Afeny, Ketua BWA.
Sekjen BWA, Marcelino Wauran, mengatakan dana berupa uang sebesar Rp 2.800.500 bersumber dari kas Bali Wedding Association, sumbangan lainnya berupa masker sebanyak 1.369, hand soap 60 bungkus, hand gloves 700 pcs.
“Sumbangan juga berupa nasi goreng 65 bungkus dan burger 30 bungkus, yang diberikan kepada para pekerja di jalan seperti tukang kebersihan, gojek dan lain sebagainya,” sebutnya.
Tujuannya, kata dia, untuk menyadarkan masyarakat pentingnya menjaga kebersihan di masa pandemi Covid-19 ini. Serta pentingnya memakai masker, untuk mencegah Covid-19 yang dimulai dari masyarakat yang berada di pasar tradisional yang mungkin belum begitu mengerti bahaya Covid-19.
Sementara pada Selasa (16/6/2020) diberikan 105 sembako di posko Teuku Umar dan 57 sembako di posko Bypass Ngurah Rai kepada member BWA.
“Sembako ini isinya beras, minyak goreng, gula, kecap, buah, masker, kemudian ada makanan lainnya,” sebutnya.
Sumber dananya, dari kas BWA dan para donatur. Ini diberikan kepada anggota yang tergabung di dalam BWA dari berbagai divisi. (*).