Apa Anda Bingung Memilih Antara Obligasi atau Reksadana ? Simaklah Beberapa Pertimbangan Ini
Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah, BUMN, atau perusahaan swasta.
Investasi secara langsung pada instrumen obligasi membutuhkan dana yang relatif besar.
ORI atau Obligasi Ritel Indonesia sebagai salah satu instrumen Surat Berharga Negara (SBN), pembeliannya membutuhkan dana minimal Rp 1 juta.
Demikian juga dengan obligasi korporasi, minimal investasinya Rp 1 juta.
Untuk membelinya, investor harus melengkapi data berupa KTP, rekening bank, dan NPWP.
“ Reksa dana pendapatan tetap, minimal investasinya hanya Rp 10.000, dan dokumen yang dipersyaratkan hanya KTP dan rekening bank,” kata Freddy.
2. Waktu dan tempat pembelian
Seorang investor ritel atau individu hanya dapat membeli ORI yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia pada masa penawaran perdana secara online atau melalui mitra distribusi, dan masa penjualan kembali (pencairan) yang sangat terbatas hanya pada waktu-waktu tertentu.
Sementara reksa dana pendapatan tetap bisa dibeli kapan pun, melalui manajer investasi dan Agen Penjual Efek Reksa Dana.
3. Pajak
Untuk setiap pembelian SBN ataupun ORI, pemerintah akan mengenakan pajak sebesar 15 persen dari kupon yang diterima investor.
Sementara pada reksa dana pendapatan tetap, bunga obligasi dibebaskan dari pajak.
“Ini artinya, keuntungan dari obligasi tidak akan dipotong oleh pajak,” tambah dia.
4. Keuntungan investasi
Penerbit obligasi akan membayarkan kupon (bunga) secara berkala dan melunasi utangnya saat obligasi jatuh tempo, dengan angka yang sudah ditentukan dari awal.
Namun, masih ada pajak yang dikenakan dari kupon yang diberikan.