Gelar Pesta Nikah Saat Corona Mewabah, Kebahagian Keluarga Ini Berubah Duka, Satu Per Satu Meninggal

Namun, pesta pernikahan tersebut diungkapkan melanggar ketentuan dan tak sesuai dengan pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM).

Editor: Ady Sucipto
Pixabay
Ilustrasi pernikahan 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARANG -- Kasus penularan positif Covid-19 di Kota Semarang, Jawa Tengah meningkat, setelah ditemukannya kasus warga yang nekat menggelar pesta pernikahan.

Namun, pesta pernikahan tersebut diungkapkan melanggar ketentuan dan tak sesuai dengan pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM). 

Setelah menggelar pesta pernikahan, kabar duka kemudian datang silih berganti.

Satu per satu kerabat lalu jatuh sakit hingga ada yang meninggal dunia. 

Berdasarkan keterangan Pemkot Semarang, banyak di antara mereka yang rupanya terkonfirmasi positif Covid-19 usai dilakukan tracing.

Berawal pesta pernikahan

ilustrasi pesta pernikahan India
ilustrasi pesta pernikahan India (GETTY IMAGES)

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi mengemukakan, peristiwa ini terjadi sekitar pertengahan Juni 2020.

Ada warga Semarang yang menggelar pernikahan.

Namun, tutur Hendi, pernikahan itu dilakukan tak sesuai prosedur seharusnya di tengah pandemi.

"Kejadian empat hari yang lalu ada pernikahan yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan karena lebih dari 30 orang," kata dia, Sabtu (20/6/2020).

Ilustrasi - RSUP Sanglah menggelar simulasi terkait penanganan virus corona, Rabu (12/2/2020).
Ilustrasi - RSUP Sanglah menggelar simulasi terkait penanganan virus corona, Rabu (12/2/2020). (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Satu per satu meninggal, ditemukan banyak kasus positif

Acara pernikahan yang seharusnya berakhir bahagia justru menjadi duka.

Sebab setelah pesta pernikahan itu, satu per satu keluarga sakit, kritis hingga ada yang meninggal dunia.

"Tersiar kabar ibu salah seorang pengantin meninggal dunia. Kemudian menyusul ayahnya sakit kritis positif Covid-19," tutur dia.

Tak berhenti sampai di situ, kasus keluarga yang meninggal masih berlanjut hingga pemerintah melakukan tracing.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved