Corona di Bali
Toya Devasya Hot Spring Waterpark di Bangli Sudah Dibuka, Pengunjung Wajib Patuhi Protokol Kesehatan
Sudah satu minggu Toya Devasya Hot Spring Waterpark beroperasi sejak mulai dibuka kembali tanggal 15 Juni 2020 lalu
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM, BANGLI - Sudah satu minggu Toya Devasya Hot Spring Waterpark beroperasi sejak mulai dibuka kembali tanggal 15 Juni 2020 lalu.
Pengelola sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah guna mencegah penyebaran Covid-19 selama operasional menerima kunjungan wisatawan.
"Kami sejak merencanakan membuka kembali aktivitas di Toya Devasya ini sudah mempersiapkan protokol kesehatan. Kami selalu patuh dengan aturan pemerintah, karena pemerintah betul-betul mencegah terjadinya penularan Covid-19 ini. Secara dini kami mempersiapkan itu," ujar Founder objek wisata Toya Devasya, Kintamani, Bangli, Bali, I Ketut Mardjana, saat ditemui tribun-bali.com, Minggu (21/6/2020).
Ia menambahkan, protokol kesehatan yang diterapkan kepada pengunjung, yakni mulai dari pintu masuk sudah buatkan semacam mural tentang bagaimana protokol kesehatan disini.
Begitu pengunjung datang diwajibkan mencuci tangan di wastafel yang disediakan, kemudian dilakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan thermogun, jika suhu tubuhnya di atas 38 derajat dan tetap di angka itu setelah menunggu 10 menit, pengunjung tidak diperkenankan masuk, di loket tiketing ada batas antrien antar pengunjung satu dengan lainnya, diwajibkan memakai masker, dan di beberapa titik strategis disediakan hand sanitizer, setiap kolam renang dibatasi maksimal 25 orang, dan secara rutin dilakukan penyemprotan disinfektan.
Kemudian di dalam ruang ganti dan toilet pun ada tanda yang mana boleh digunakan mana yang tidak boleh digunakan, agar tetap menjaga physical distancing, serta tempat duduk di restoran pun dikurangi kapasitasnya dari sebelumnya, dan setiap meja hanya boleh diduduki oleh dua orang.
"Ini yang kami lakukan di sini, kami menjaga kesehatan pengunjung. Kami menjaga kesehatan karyawan, pemilik dan siapa saja yang masuk ke area Toya Devasya," imbuh Ketut Mardjana.
Juga ada protokol kesehatan yang sedikit berbeda diterapkan kepada karyawan, yakni setiap masuk dilakukan pengecekan suhu tubuh mencatat hasil suhu tubuhnya.
Kemudian kalau ada karyawan yang suhunya antara 37,5 sampai 37,8 derajat harus meminta dokumen sehat dari klinik, puskesmas atau rumah sakit dan masih dipersilakan masuk kerja namun menjadi perhatian khusus bagi manajemen.
Jika karyawan ada yang suhunya di atas 38 derajat celcius tidak diperkenankan masuk kerja dulu, dan jika setelah menunggu 10 menit dicek kembali suhunya masih di angka sama, dipersilakan memeriksakan diri ke klinik terdekat.
"Jadi inilah tahapan-tahapan protokol kesehatan yang dilakukan. Disamping itu, di setiap sudut strategis kami pasang poster-poster apa yang harus mereka lakukan. Seperti harus menjaga physical distancing di kolam renang, umpamanya tidak boleh lebih dari 25 orang karena kolam renang kami besar," jelasnya.
Toya Devasya Hot Spring Waterpark memiliki 9 kolam renang terdiri dari 8 kolam air panas dan satu kolam air dingin, namun saat ini yang dibuka hanya tujuh kolam renang yang selalu mengalir dari sumbernya.
Air panas ini terus mengalir dari sumbernya yang diharapkan droplet virus Corona akan hilang karena terbawa arus aliran air panas tersebut.
"Kami di sini tidak membuka wisata air panasnya, tetapi kami membuka hanya restoran dan akomodasi, yakni hiker's camp dan vila. Dimana pengunjung dapat menikmati fasilitas kolam renang yang ada. Jadi kami tidak menjual tiket pemandian air panasnya saat ini, tapi ada paket makan di restoran dapat menikmati fasilitas kolam renang. Kami ikuti dan sesuaikan anjuran pemerintah yang menyampaikan objek wisata belum diperbolehkan buka. Yang kami jual adalah paket makanannya bukan paket kolam renangnya itu harus bisa membedakan," ungkap Mardjana.