Corona di Bali

Update Covid-19: 503 Orang Masih dalam Perawatan di Bali - Kasus Positif di Jawa Timur Meningkat

Per Rabu (24/6/2020), sebanyak 503 orang pasien positif Covid-19 (kasus aktif) masih dalam perawatan di Bali.

Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi - Sebanyak 43 pedagang ikan di pelataran Pasar Kumbasari dan tukang suwun di Pasar Gunung Agung, Denpasar mengikuti tes swab, Minggu (7/6/2020). 

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyampaikan, kasus konfirmasi positif per Rabu kemarin mengalami penambahan sebanyak 1.113 orang.

Sehingga, total kasus positif Covid-19 per Rabu (24/6/2020) telah mencapai 49.009 orang.

Sedangkan total kasus sembuh di Indonesia sudah mencapai 19.658 orang setelah ada penambahan sebanyak 417 orang.

Berikutnya, kasus meninggal bertambah 38 orang, sehingga total menjadi 2.573 orang.

Adapun kabupaten dan kota terdampak sebanyak 443 wilayah yang tersebar di 34 provinsi.

“Kami masih melakukan pemantauan terhadap ODP (orang dalam pemantauan) sebanyak 36.648 orang dan pengawasan terhadap PDP (pasien dalam pengawasan) sebanyak 13.069 orang,” ujarnya.

Kemarin, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo memberikan arahan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Daerah Provinsi Jawa Timur agar lebih fokus membuat kajian dan memetakan seluruh permasalahan yang kemudian menjadi pemicu tingginya angka kasus Covid-19 di wilayah timur Pulau Jawa.

Hal itu mengingat bangka penambahan kasus Covid-19 di Jawa Timur sudah semakin tinggi dan menyusul wilayah DKI Jakarta.

Bahkan angka kematian di Jawa Timur tertinggi dibanding wilayah lain di Indonesia.

“Perlu dilakukan kajian. Penyebab utamanya apa,” kata Doni memberikan sambutan dalam kunjungan kerja di Gedung Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (23/6/2020).

Doni meminta Pemprov Jawa Timur agar segera mengambil langkah serius untuk memutus penyebaran Covid-19 melalui beberapa pendekatan masyarakat, salah satunya melalui pendekatan yang dimulai dari peran para anggota keluarga.

Selain itu, kapasitas dan pemahaman masyarakat dalam penanganan jenazah Covid-19 menurutnya juga harus ditingkatkan.

Sehingga diharapkan tidak ada lagi upaya pengambilan jenazah pasien terkonfirmasi Covid-19 secara paksa oleh pihak keluarga.

“Setiap ada pasien yang relatif sudah risikonya tinggi, maka ini perlu penegasan kepada keluarga untuk disampaikan sehingga mereka tidak gegabah untuk mengambil alih jenazah, yang dampaknya akan timbul kasus baru,” jelas Doni.

Ia mengingatkan setiap orang agar selalu menaati protokol kesehatan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved