Kisah Ranpur Militer Korea Utara yang Ketinggalan Zaman Tapi Mematikan, Paling Kuno Ada Era 1950

Tak bisa dimungkiri sebagai negara yang masih tertutup, Korea Utara tertinggal soal teknologi kendaraan militernya, namun faktanya

Editor: Ady Sucipto
Ed JONES / AFP
ILUSTRASI - (FILES) Dalam file ini foto diambil pada 9 September 2018, tank Tentara Rakyat Korea (KPA) ikut serta dalam parade militer di lapangan Kim Il Sung di Pyongyang. Tentara Korea Utara "sepenuhnya siap" untuk mengambil tindakan terhadap Korsel, kata media pemerintah pada 16 Juni 2020 dalam keributan verbal terbaru dari Pyongyang, beberapa hari setelah saudara perempuan pemimpinnya mengancam gerakan militer terhadap Seoul. 

Pabrik kendaraan tank pertama China, Pabrik Mesin Mongolia Dalam nomor 617 telah dibangun pada 1956 dengan bantuan Soviet.

Produksi pertamanya, Tank 54 A pada 1958 merupakan bagian dari soviet.

Desain Tank 54 A secara resmi diadopsi untuk kendaraan Tentara Kebebasan Rakyat China (PLA) pada 1959 dengan nama tipe berganti menjadi 59. Tipe dasar 59 digunakan dalam 2 dekade dengan sedikit modifikasi.

Bahkan digunakan selama Perang Vietnam-Sino pada 1979.

Tipe tank 59 itu mengalami serangkaian modifikasi berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bentuk modifikasi paling terbaru adalah yang kini dipakai para tentara PLA hari ini.

Sistem kontrol penembakannya telah diatur digital dan punya senjata utama yang telah diimprovisasi.

Tank tipe 59 ini telah lama membersamai PLA karena produksinya cukup panjang dan harganya lebih murah dibandingkan (misalnya tipe 69) yang tidak menawarkan peningkatan besar dalam kemampuan tempur.

Dalam pasar ekspor, tank tipe 59 juga laris manis. Di Korea Utara, tank tipe 59 menjadi kendaraan perang yang paling berkembang.

Selain Korea Utara, Iran, Irak, Pakistan dan negara lain juga memakai kendaraan perang tipe 59 ini.

Di antara mereka semua, Pakistan merupakan negara yang paling banyak menggunakan Tank 59 di luar daratan utama China dengan meluncurkan lebih dari 1.000 unit percontohan.

Norinco dan Polytech, teknologi pengembangan dari Soviet, telah mengembangkan kendaraan perang ini dengan peningkatan mutakhir seperti menggabungkan senjata 125 mm yang lebih baru, mesin lebih kuat, dan rangka besi yang dikerjakan ulang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kendaraan Militer Korut Memang Kuno, tapi Tetap Bisa Membunuh",

(Miranti Kencana Wirawan)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved