Kisah Ranpur Militer Korea Utara yang Ketinggalan Zaman Tapi Mematikan, Paling Kuno Ada Era 1950

Tak bisa dimungkiri sebagai negara yang masih tertutup, Korea Utara tertinggal soal teknologi kendaraan militernya, namun faktanya

Editor: Ady Sucipto
Ed JONES / AFP
ILUSTRASI - (FILES) Dalam file ini foto diambil pada 9 September 2018, tank Tentara Rakyat Korea (KPA) ikut serta dalam parade militer di lapangan Kim Il Sung di Pyongyang. Tentara Korea Utara "sepenuhnya siap" untuk mengambil tindakan terhadap Korsel, kata media pemerintah pada 16 Juni 2020 dalam keributan verbal terbaru dari Pyongyang, beberapa hari setelah saudara perempuan pemimpinnya mengancam gerakan militer terhadap Seoul. 

TRIBUN-BALI.COM, PYONGYtANG - Tak bisa dimungkiri sebagai negara yang masih tertutup, Korea Utara tertinggal soal teknologi kendaraan tempur (ranpur) militernya, namun faktanya mereka punya senjata pamungkas yang bikin ciut nyali tetangga. 

Tak lain dan tak bukan adalah senjata nuklir

Seolah Korea Utara dengan senjata nuklir yang dimilikinya sangat diperhitungkan, namun soal ranpur militernya jauh tertinggal. 

Tentara Angkatan Udara Rakyat Korea Utara (KPAAF) juga bukan angkatan terkemuka di dunia.

Namun, pasukan Korea Utara secara fanatik mengabdikan diri pada Kim Jong Un dan rezimnya.

Rezim Kim sendiri lebih menyerupai monarki Konfusianisme dengan gaya Stalinis daripada Komunisme gaya Soviet.

Kelangsungan hidup rezim bermakna kelangsungan hidup mereka (tentara) itu mengapa mereka mendedikasikan hidup mereka untuk pemimpin tertinggi negara itu, Kim Jong Un.

Tentara KPAAF yang fanatik bahkan bisa menggunakan dengan efek lihai senjata kuno milik negara itu dalam menyerang musuh mereka.

Melansir The National Interest, di antara pesawat yang paling kuno dan usang di Angkatan Udara Korea Utara adalah Shenyang J-5 salinan China dari Mikoyan Gurevich MiG-17 Fresco era 1950-an.

Selain itu ada juga Shenyang J-6 dan 97 kendaraan supersonik yang sudah usang.

Korut masih simpan kendaraan perang tank tipe 59 kuno warisan China

Cerita mengenai warisan China akan kendaraan perang tank tipe 59 bermula pada 1950.

Saat itu, pemerintah China terlibat dalam Perang Korea dan mulai memperoleh banyak kendaraan tank dari Uni Soviet di bawah perjanjian bersekutu Sino-Soviet.

Kebanyakan kendaraan perang itu berasal dari era Perang Dunia II namun masih efektif digunakan saat itu.

Itu jelas bukan sesuatu yang memuaskan karena China ingin memproduksi kendaraan tank-nya sendiri, termasuk memproduksi tank modern.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved