AHY & Airlangga Sepakat Koalisi di Daerah, Peluang Tamba-Ipat di Pilkada Jembrana 2020 Terbuka Lebar
Pertemuan kedua belah petinggi parpol tersebut membuat peluang paket Tamba-Ipat di Pilkada Jembrana 2020 makin terbuka lebar
Penulis: Ragil Armando | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Golkar dan Demokrat sepakat mengusung 33 pasangan dalam perhelatan Pilkada 2020.
Ini ditegaskan saat pertemuan antara Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum DPP Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (25/6/2020) lalu.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry mengatakan pihaknya menyambut baik hal tersebut.
Apalagi, pihaknya sebelumnya sudah menjalin komunikasi intens dengan partai berlambang bintang mercy tersebut.
"Oh ya, di sini justru kan sudah ada kesepakatan di sini," katanya saat dikonfirmasi, Minggu (28/6/2020).
Bahkan, dalam komunikasi yang cukup intens tersebut, antara Golkar dan Demokrat sudah sepakat berkoalisi pada enam Pilkada 2020 di Bali.
Sehingga, pertemuan antara Airlangga dan AHY tersebut justru semakin memperkuat koalisi yang sebelumnya dibuat Golkar.
Seperti diketahui, Golkar dan Demokrat bersama beberapa partai lainnya intens menjalin komunikasi untuk membangun poros bersama melawan dominasi PDIP di Pilkada 2020 nanti.
"Kita mendukung itu, lebih kuat," ucapnya.
Saat disinggung daerah di Bali yang kedua partai tersebut mencalonkan kadernya masing-masing, pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Bali ini mengaku belum mendapat informasi dari DPP Golkar terkait survei elektabiltas para bakal calon kandidat tersebut.
"Belum, belum, belum ada informasi dari DPP," akunya.
Pun saat didesak mengenai peluang mengusung kader Demokrat, Nengah Tamba dengan putra mantan Bupati Jembrana dua periode, Gede Winasa, yakni I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat, Sugawa Korry mengaku peluang tersebut terbuka lebar.
Apalagi, Ipat sendiri telah siap dan bersedia melepas kedudukannya sebagai PNS di Pemkot Kediri dan mengganti bajunya sebagai kader Golkar.
Hanya saja, ia mengaku paket Tamba-Ipat harus melalui dan menunggu survei yang digelar DPP Golkar.
"Ya masih, masih survei, nunggu hasil survei ya," terangnya.
Di sisi lain, Sekretaris DPD Demokrat Bali, Wayan Adnyana juga mengaku pihaknya menyambut baik adanya pertemuan tersebut.
Bahkan, ia kembali menegaskan partainya sudah menjalin dan siap melakukan koalisi dengan Golkar dan partai-partai lainnya di Pilkada 2020 nanti.
"Kita menyambut baik silaturahmi politik yang dilakukan oleh ketum kita. Apalagi, karena partai kecil di daerah. Kita juga sudah pendekatan, kita memang sudah menggalakkan koalisi," katanya saat dikonfirmasi, Minggu.
Pun saat disinggung mengenai peluang Tamba-Ipat di Pilkada Jembrana 2020, ia mengaku adanya pertemuan kedua belah petinggi parpol tersebut membuat peluang paket Tamba-Ipat di Pilkada Jembrana 2020 makin terbuka lebar.
Ia menjelaskan, sebagai kader Demokrat, Tamba mendapatkan surat penugasan dari AHY untuk mencari partner dan mendapatkan Ipat sebagai tandem.
Untuk itu, pihaknya dalam waktu dekat akan mengirimkan surat kembali ke DPP untuk memintakan rekomendasi bagi paket tersebut.
"Iya, terbuka. Ini sekarang akan sudah kita usulkan ke pusat, dan pusat memberkati penugasan ke saudara Tamba, surat penugasan mencari partner, kan sudah dapat. Jadi sudah pasti kita akan minta ke DPP rekom," paparnya.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto membuka potensi berkoalisi dengan Partai Demokrat di 31 daerah pada Pilkada 2020.
Hal itu disampaikan usai menerima kunjungan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bertemu membahas peluang koalisi kedua partai.
AHY mengatakan Demokrat ingin bisa membangun koalisi di daerah dengan Partai Golkar dalam Pilkada 2020.
"Kalau itu kebaikan, bisa kami bangun koalisi di daerah," ujar AHY dalam pertemuan di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis malam.
Dalam pertemuan tertutup yang berlangsung kurang lebih 1 jam tersebut, kedua partai juga membahas perihal kerja sama di level provinsi, kabupaten, dan kota.
Selain Pilkada 2020, sejumlah isu juga dibahas dalam pertemuan tersebut, di antaranya terkait dengan kebangkitan perekonomian pasca pandemi Covid-19 dan rancangan undang-undang yang dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat.
(*)