MoU Koalisi Penantang PDIP di Pilkada Bali 2020 Tunggu Kisruh NasDem Berakhir

Seperti diketahui, NasDem sendiri sebelumnya telah melakukan kesepakatan Memorandum of Understanding (MoU) koalisi dengan Golkar.

Dalam MoU tersebut yang juga saat itu ditandatangani dirinya selaku Ketua DPW NasDem Bali dan Nopi Jayanti selaku Sekretaris DPW NasDem Bali itu, kedua partai bersepakat meluaskan koalisi tersebut untuk Pilkada 2020 di enam kabupaten/kota di Bali.

Seperti diketahui, enam Pilkada 2020 yang akan dilaksanakan di Bali yakni Pilkada Denpasar 2020, Pilkada Badung 2020, Pilkada Tabanan 2020, Pilkada Jembrana 2020, Pilkada Bangli 2020, dan Pilkada Karangasem 2020.

"Nggak, Pilkada kan nggak begitu," katanya.

Ia beralasan bahwa persoalan kisruh tersebut hanyalah persoalan internal semata.

Sedangkan, persoalan Pilkada 2020 yang menjadi hitungan prasyarat untuk mengusung adalah jumlah kursi di parlemen.

"Kalau Pilkada kan hitungannya jumlah kursi," terangnya.

Saat disinggung apakah kekhawatiran adanya anggapan kisruh ini akan berakibat dengan berubahnya arah dukungan NasDem di Pilkada 2020 dengan merapat ke poros PDIP misalnya.

Gunastawa kembali dengan tegas menampiknya.

"Oh nggak, belum sampai di situ kapasitas NasDem untuk berubah. Saya masih, seperti statement saya dulu, dalam rangka menyikapi Covid-19, kita turunkan semua ego, semua parpol, kita tidak bicara siapa yang jadi bupati. Saya kira NasDem komit lah," tegasnya kembali.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Sekretaris DPW NasDem Bali, Luh Putu Nopi Seri Jayanti.

Ia juga memastikan pihaknya tetap berkomitmen berkoalisi dengan Golkar dan membangun poros besar dalam menantang PDIP.

"Oh nggak lah itu, nggak mungkin berubah," singkatnya.

(*)