Ada "Paspampres" Jualan Nasi Jinggo di Jalan Malboro Denpasar
Pedagang nasi jinggo "paspampers" ini mangkal menggunakan sepeda motor di Jalan Malboro Barat Denpasar
Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ada yang unik jika melintasi Jalan Malboro Barat, Denpasar, Bali.
Sebelum SPBU, akan dijumpai seorang pedagang nasi jinggo yang mangkal menggunakan sepeda motor.
Dan yang tidak biasa, ia menggunakan jas hitam, celana kain hitam, kemeja putih lengkap dengan dasi kantor, sepatu pantopel, serta tak lupa kacamata hitam dan sebuah name tag yang tergantung di saku kiri jasnya.
Tak lupa juga ia menggunakan masker saat berjualan karena tengah dalam situasi pandemi Covid-19.
Sekilas ia tampak seperti Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang membuat warga lewat tertarik.
Namanya Sufyan Miftahol Arifin Nur, yang berjualan dari pukul 10.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita.
Saat ditemui Rabu (1/7/2020), dirinya mengatakan sebelum berjualan nasi jinggo, ia merupakan perajin aksesori.

Bahkan, dirinya mengaku punya pelanggan dari Australia dan hasil produksi aksesori (resin) sering diekspor ke Australia.
Namun, karena tengah dilanda pandemi Covid-19, akses keluar masih sulit dan ia pun beralih profesi.
"Sebelumnya saya kerja resin. Ada pelanggan dari Australia. Saya sering ekspor ke sana, pendapatan dari sana juga. Nah karena pandemi ini, semuanya tutup, jadi saya nganggur. Selama dua minggu gak kerja sambil mikir, akhirnya pilihan jatuh ke nasi jinggo saja," katanya.
Ia memilih berjualan nasi jinggo dikarenakan jualan makanan masih dilirik masyarakat daripada menjual barang lainnya.
Pria asal Madura, Kepulauan Sebudi, Kabupaten Sumenep ini mengaku menggunakan pakaian ala Paspampres agar bisa tampil beda.
"Ya biar bersih. Kalau jualan makanan gak bersih, kan gak enak juga toh. Pakai baju pejabat, siap tahu pembelinya juga pejabat nanti," katanya.
Sufyan yang tinggal di kawasan Monang-maning, Denpasar Barat ini berjualan mulai dari Jalan Gunung Lebah Monang-maning, Jalan Bhuana Raya, Bhuana Kubu, Jalan Gunung Agung, Jalan Cargo dan terakhir di Jalan Malboro.
