Corona di Bali

Bali Rencanakan Buka Pariwisata Untuk Wisatawan Domestik Mulai 31 Juli 2020

Rencana itu bakal dijalankan apabila skema pembukaan Bali untuk warga lokal pada 9 Juli 2020 berjalan efektif.

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Suasana di wilayah Jalan Pantai Kuta, Legian, Badung, Bali, Minggu (19/4/2020). 

Dalam kegiatan tatap muka dengan camat, perbekel dan lurah se-Bali, Koster juga menyampaikan skema tatanan hidup Bali era baru yang saat ini sedang dalam proses penyempuraan.

Ia memahami, sebagai sebuah pandemi, vaksin untuk Covid-19 hingga saat ini belum ditemukan dan itu artinya virus ini akan tetap ada.

“Sudah tiga bulan lebih, kita tak bisa terus melarang orang untuk bepergian atau menutup usaha mereka yang tentunya berdampak pada perekonomian. Untuk itu,kita harus memikirkan skema agar kehidupan masyarakat berjalan dengan baik kembali,” urainya

Agar skema itu dapat berjalan sesuai rencana, ia berharap penanganan Covid-19 dapat dikelola dengan baik.

Subsidi Rapid Test
Sementara itu, terkait kebijakan Dinas Pariwisata Bali yang mewajibkan karyawan perusahaaan pariwisata melakukan rapid test mandiri sebagai tahapan menghadapi new normal, masih menjadi polemik.

Pelaku pariwisata merasa terbebani dengan kewajiban ini.

Ketua PHRI Gianyar, Adit Pande, mengatakan pelaku pariwisata akan kesulitan melakukan rapid test mandiri ini karena hampir empat bulan ini pariwisata di Gianyar dan Bali mati suri. Karenanya tidak ada pemasukan.

“Dari sisi kami di PHRI Gianyar, tentunya sangat memberatkan. Karena sekarang saja, untuk mempertahankan pegawai sudah susah. Untuk bisnis, juga susah. Apalagi ditambah dengan biaya rapid test mandiri, pasti banyak yang keberatan. Tapi kami belum mengetahui apakah harus dilakukan atau ada subsidi dari
pemerintah,” ujarnya.

Menurut Pande, jika memungkinkan, pihaknya berharap ada subsidi dari pemerintah untuk rapid test.

Ia juga berharap pemerintah, masyarakat, dan semua pihak lebih disiplin lagi dalam menerapkan protokol kesehatan.

Selain itu, pintu masuk Bali, terutama dari jalur darat dan laut lebih diperketat.

“Kami masih menunggu kepastian dulu. Tapi tetap kami berharap adanya subsidi dari pemerintah,” tandasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Gianyar, Anak Agung Gede Putrawan mengatakan, pihaknya masih akan membicara secara spesifik dengan Pemprov Bali terkait rapid test untuk karyawan pariwisata tersebut. Ia menyadari kondisi keuangan penggerak pariwisata saat ini dalam kondisi lesu.

“Masih kami akan bicarakan dengan Pemprov pada rapat zoom meeting. Akan dibahas lebih lanjut masalah rapid test tersebut,” ujarnya.

10 Orang Gratis

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved