PPDB 2020
BREAKING NEWS: Anak Tak Dapat Sekolah Negeri, Orang Tua Murid Datangi Kantor Disdikpora Bali
Mereka mendatangi kantor Disdikpora Bali lantaran anaknya tidak diterima di sekolah negeri dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
“Kalau kita ada gejolak seperti ini, siapa tahu nanti Gubernur bisa untuk lebih merevisi ulang,” kata dia.
Ely menginginkan agar pelaksanaan PPDB lebih mengutamakan sistem nilai sehingga adil bagi masyarakat.
Meskipun terdapat pandemi Covid-19, dirinya mengaku tidak takut untuk memprotes pelaksanaan PPDB, terlebih hal tersebut dilakukan demi memperjuangkan anak agar mendapatkan sekolah.
“Ya kita demi anak, apapun akan kita lakukan. Berharapnya seperti itu,” tegasnya.
Ely mengatakan, semua orang tua siswa yang datang ke Disdikpora Bali mempunyai tujuan yang sama.
Bahkan orang tua siswa tersebut tidak hanya berasal dari Denpasar saja, melainkan ada juga yang dari Gianyar dan sebagainya.
Orang tua calon siswa lainnya, I Gede Indra Jaya menuturkan, bahwa dirinya hanya berjarak 830 meter dari SMA Negeri 2 Denpasar, namun anaknya tidak bisa diterima di sekolah tersebut.
Padahal siswa lainnya yang dapat di sekolah tersebut jaraknya hanya beda tipis, yakni 802 meter.
Di samping itu, Indra mempunyai kecurigaan bahwa banyak orang tua siswa yang lain tidak memberikan jarak yang sebenarnya dari lokasi sekolah dengan memalsukan titik koordinat.
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada pihak Disdikpora dan sekolah agar mencantumkan alamat siswa yang diterima.
“Jadi pengumuman (siswa) yang mendapatkan sekolah itu diisi alamat rumahnya. Jadi kami bisa melihat bahwa memang saya kalah dari alamat itu,” tuturnya.
Sementara pengumuman siswa yang diterima saat ini hanya mencantumkan kelurahan atau desa tempatnya tinggal.
“Harus diisi alamatnya, misalnya saya tinggal di Jalan Nusa Penida Denpasar, jadi jarak dengan SMA 2 (Denpasar) sudah kelihatan. Saya terdepak memang kalah,” kata dia.
Indra mengatakan bahwa dirinya rela jika memang harus kalah dari segi jarak dengan calon siswa yang lain, asalkan pengumuman yang disampaikan dilakukan secara transparan.
Di tengah kedatangan orang tua siswa tersebut nampak hadir pula anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, I Nyoman Parta.