PPDB 2020

BREAKING NEWS: Anak Tak Dapat Sekolah Negeri, Orang Tua Murid Datangi Kantor Disdikpora Bali

Mereka mendatangi kantor Disdikpora Bali lantaran anaknya tidak diterima di sekolah negeri dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Sejumlah orang tua calon siswa baru terlihat memadati Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, Jum’at (3/7/2020) 

 Parta menuturkan kronologis kedatangan para orang tua siswa tersebut ke Disdikpora Provinsi Bali.

Menurut Parta, awalnya para orang tua siswa mendatangi dirinya ke rumah. Ia mengira jumlah orang tua siswa yang datang berkisar antara dua hingga tiga orang.

 “Ternyata mereka banyak sekali yang datang,” kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bali itu.

Kedatangan para orang tua tersebut ke rumah Parta pada intinya mengeluhkan anaknya yang tidak diterima di sekolah negeri.

“Hari ini pengumuman, besok sudah libur, hari minggu sudah libur, terus Senin sudah pendaftaran kembali, sementara anak mereka tidak tahu dapat sekolah apa tidak. Jadi kecenderungannya tidak dapat sekolah,” kata dia.

Sementara jika sekolah di swasta, para orang tua rata-rata mengatakan bahwa sudah kehilangan pekerjaan, baik mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau dirumahkan dan ada pula yang bergerak di usaha kecil menengah (UKM) namun tidak berjalan.

Oleh karena itu, para orang tua tidak bisa membayar biaya pendidikan apabila menyekolahkan anaknya di swasta.

“Itu masalahnya sehingga mereka ngotot ingin sekolah di negeri,” kata pria asal Gianyar itu.

Menurut Parta, di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) ini wajar sekali masyarakat mengelukan biaya untuk hidup, terlebih untuk kebutuhan sekolah.

“Ya wajarlah mereka memilih di sekolah negeri. Jadi pemerintah, Pak Gubernur, Dinas Pendidikan harus membuka ruang agar anak-anak bisa sekolah di negeri karena ada persoalan biaya yang mereka tidak bisa bayar karena ada persoalan kehilangan pekerjaan, di-PHK, usahanya tidak bergerak,” tutur Parta.

Ia menuturkan, bahwa sebenarnya Komisi VI DPR RI tidak mengurusi soal pendidikan.

“Tetapi gimana urusan rakyat, masak ngurus tentang bidang ngurus rakyat,” tegasnya.

Dikarenakan para orang tua siswa tidak ada yang menerima di Disdikpora Bali, Parta akhirnya mengajak mereka bertemu dengan Komisi IV DPRD Bali. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved