Corona di Bali
Menuju Normal Baru, Pemprov Bali Mulai Lakukan Sertifikasi Protokol Kesehatan & Pencegahan Covid-19
Berbagai langkah persiapan normal baru pun dilakukan, termasuk sertifikasi pariwisata yang di dalamnya mencakup penerapan standar protokol kesehatan
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
“Bagi mereka yang sudah mengantongi sertifikat ini bisa dijadikan modal untuk menggaet wisatawan dan travel agent di luar negeri serta bisa membangun kepercayaan dan confident dalam mengelola usaha pariwisatanya,” tandasnya.
Astawa menegaskan, tujuan dari sertifikasi ini agar sektor pariwisata tidak menjadi klaster penyebaran Covid-19. “Kami ingin meminimalisir kemungkinan karyawan maupun pengunjung terinfeksi virus ini,” tambahnya.
Rindu Bali
Ketua PHRI Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan, hal tersebut merupakan langkah yang sangat baik untuk meningkatkan kualitas pariwisata Bali.
“Saya mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Dinas Pariwisata Provinsi Bali untuk memulihkan pariwisata kita pascapandemi Covid-19,” jelasnya.
Ia mengaku dari hasil webminar pariwisata yang dilakukan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, sebagian masyarakat dunia sudah rindu berwisata ke Bali.
Bahkan dari 50 destinasi yang paling ingin dikunjungi pascapandemi Covid-19, Bali masuk ke nomor 20 besar.
“Berdasarkan polling, 80 persen penduduk Eropa sudah rindu ke Bali, 90 persen warga Australia sudah menunggu pariwisata Bali dibuka. Maka sertifikasi ini adalah langkah penting untuk menjawab kerinduan wisatawan tersebut,” imbuhnya.
Selain itu, Bali juga menambah indikator dalam penerapan protokol Covid-19 selain CHS itu sendiri.
“Kami menambahkan contactless ke dalam indikator kami. Jadi wisatawan dan karyawan meminilasir kontak fisik dengan salah satu caranya adalah cashless,” imbuhnya.
Rai Suryawijaya berharap, melalui ini sektor pariwisata di Bali bisa bangkit kembali serta jumlah masyarakat yang terinfeksi Covid-19 melalui transmisi lokal bisa berkurang.
“Kami berharap semua berjalan lancar dan astungkara Ida Sang Hyang Widhi Wasa memberkati. 5 Juli nanti aka ada persembahyangan bersama dipimpin oleh Gubernur Bali untuk membuka pariwisata kita, dan oktober nanti jika keadaan bisa dikendalikan pariwisata internasional akan dibuka, karena dalam waktu dekat Eropa juga akan membuka perbatasan mereka. Kami harap semua berjalan lancar,” tandasnya.
Sementara itu, General Manager Royal Santrian Resort, Ricky Putra, menyatakan bahwa pihaknya sangat siap menjalan protokol new normal ini.
Indikator-indikator yang ditetapkan sudah diterapkan di hotel yang dipimpin olehnya.
Selain itu karyawan hotelnya juga sudah dilatih untuk menerapkan protokol-protokol Covid-19. (*)