Nganggur Terdampak Corona, Tikok Nekat Curi Burung Warga dan Belasan Tabung Gas di Jembrana

Karena menganggur terimbas Corona, Tikok nekat melakukan aksi pencurian di 10 TKP di Jembrana

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
Polsek Mendoyo
Tersangka dan barang bukti yang disita polisi di Polsek Mendoyo, Jembrana, Bali, Jumat (3/7/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Dampak pandemi Covid-19 membuat sebagian warga gelap mata.

Seperti yang dilakukan Gede Swastika alias Tikok (40), seorang duda anak satu asal Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali.

Tikok dibekuk Unit Reskrim Polsek Mendoyo karena melakukan aksi pencurian.

Kapolsek Mendoyo Kompol Made Karsa mengatakan, tersangka melakukan aksi pencurian di 10 TKP (tempat kejadian perkara).

Tersangka sebelumnya menjadi buruh bangunan di Gianyar.

Namun sejak ada wabah virus Corona ia tidak lagi bekerja.

Karena menganggur, tersangka yang ditemui di Polsek Mendoyo, Jumat (3/7/2020), mengaku tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Tersangka mengaku sejak diberhentikan dari kerjaannya, kemudian pulang ke rumah dan tidak lagi kerja. Maka nekat mencuri," ucap Kapolsek Mendoyo, Jumat (3/7/2020).

Tersangka, menurut Karsa, alasannya juga karena ketergantungan rokok.

Karena tidak dapat membeli rokok maka ia nekat mencuri.

Tersangka ditangkap setelah ada laporan korban Ni Gusti Ayu Ketut Supadmi asal Pohsanten, Kamis (2/7/2020).

Tersangka terekam CCTV, dan akhirnya berhasil ditangkap Polsek Mendoyo.

"Dari hasil pengembangan, ada 9 korban lainnya yang melapor. Petugas berhasil mengamankan barang bukti 11 tabung gas isi 3 kg dan satu ekor burung jalak kebo serta sepeda motor," paparnya.

Salah seorang korban, I Nengah Sunarya beberapa waktu lalu mengatakan akibat pandemi covid-19, ada saja orang gelap mata dan melakukan pencurian.

Seperti yang terjadi di Lingkungan Delod Bale Agung, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo.

Sunarya kehilangan 20 ekor ayam dan sebuah tabung gas miliknya.

Kejadian pencurian terjadi Senin (29/6/2020) sekitar pukul 01.15 Wita dini hari.

Korban Sunarya mengaku kehilangan ayamnya sebanyak 20 ekor dan baru diketahui saat dini hari.

Bahkan, Sunarya sempat memergoki pelaku pencurian yang diketahui mengendarai sepeda motor.

Sayangnya, kendaraan tersebut tidak begitu jelas karena situasi malam hari atau gelap gulita.

Sehingga korban tidak mengetahui dengan detail ciri pisik motor, apalagi pelaku pencurian.

Kasus ini diakui korban sebagai kejadian tidak mengenakan.

Sebab, memang situasi saat ini sedang sulit, pencurian yang dialami membuatnya merugi secara ekonomi.

"Entah ini efek dari banyaknya warga yang kehilangan pencaharian akibat Covid-19 atau apalah, yang jelas saat ini kampung kami sudah tidak aman dari aksi maling ayam," ucap korban kepada petugas di lapangan, Senin (29/6/2020) lalu.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved