Corona di Bali

Persembahyangan Hari Saraswati di Tengah Pandemi, Semua Pamedek Pakai Masker dan Jaga Jarak

Semua pamedek pakai masker dan jaga jarak. Ada pula yang mengenakan alat pelindung diri (APD) berupa face shield (pelindung wajah).

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Rizal Fanany
Sejumlah Guru dan siswa menggelar persembahyangan Saraswati dengan menerapkan protokol kesehatan di Halaman Sekolah SMK Prada, Badung, Sabtu (4/7/2020). 

Persembahyangan hanya dihadiri guru 15 orang, tanpa para siswa, jaga jarak pun diterapkan.

"Biasanya kami sembahyang Saraswati bersama para murid. Sekarang di masa pandemi hanya guru saja, murid bersembahyang di rumah masing-masing," tutur seorang guru SDN 28, Sumiyati (59).

Guru lain, Sawitri (51) menysukuri Hari Raya Saraswati karena ilmu pengetahuan memberi banyak manfaat bagi manusia dalam kehidupan.

"Ilmu pengetahuan banyak manfaatnya," kata Sawitri.

Pura Griya Tanah Kilap

Persembahyangan Hari Saraswati pun berlangsung di Pura Griya Tanah Kilap di Banjar Gelogor Carik, Desa Pemogan, Denpasar Selatan.

Pamedek antre menunggu giliran sembahyang.

Mereka rata-rata mengenakan masker. Lantaran kekurangan petugas, para pamedek yang akan nangkil ke pura ini diminta kesadaran menjaga jarak, mencuci tangan di wastafel di depan pura tersebut.

Seorang pamedek, Komang Indrayana mengaku setiap Hari Saraswati ia selalu nangkil ke Pura Griya Tanah Kilap untuk sembahyang.

Meskipun masih masa pandemi Covid-19, ia memberanikan diri tetap sembahyang untuk mengucap syukur atas ilmu pengetahuan yang didapat selama ini.

"Kalau tidak nangkil rasanya ada yang kurang. Makanya tadi saya putuskan, ah nangkil sajalah, yang penting pakai masker," kata Komang Indra.

Selain ke Pura Tanah Kilap, Komang Indra bersama istrinya juga nangkil ke pura Jagatnata Denpasar.

Pengempon Pura Griya Tanah Kilap, Agung Alit Mangku menjelaskan, volume pemedek yang tangkil ke pura itu jauh lebih sedikit dibandingkan Hari Saraswati sebelumnya.

"Biasanya volume dari penangkil sangat padat sekali, sulit sekali untuk bergerak. Sekarang ini sangat berkuranglah, tidak seperti Hari Saraswati tahun lalu," kata Agung Alit Mangku di sela memandu
persembahyangan pemedek.

Agung Alit mengakui pihaknya mengimbau agar pamedek pakai masker. "Di depan (pura) kami juga sudah menyiapkan wastafel," kata Agung Alit

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved