Reaksi China Atas Pengiriman Dua Kapal Induk AS di Laut China Selatan
Mengawali bulan Juli 2020 ini, tensi di Laut China Selatan (LCS) kembali bergejolak.
AS menuduh China membuat Laut China Selatan jadi kawasan militer dan mencoba menakut-nakuti
negara-negara Asia di sekitar kawasan tersebut. Namun China menolak kritik tersebut.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, menegaskan latihan militer itu berada dalam
wilayah kedaulatan China.
Zhao balik mengatakan negara-negara nonregional tertentu, yang
melakukan latihan militer di Laut China Selatan, memberikan dampak pada stabilitas di kawasan.
Zhao tidak menyebutkan nama negara manapun, tetapi AS telah melakukan banyak pelayaran dan
mengirimkan kapal perangnya melalui Laut China Selatan untuk menegaskan kebebasan akses ke jalur
perairan internasional itu.
Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin memperingatkan China akan menghadapi respon paling
keras, (melalui jalur) diplomatik atau apapun yang sesuai, manakala latihan militer itu meluas ke wilayah
Filipina.
"Yang pasti, China sama berhaknya, seperti kekuatan lain manapun, untuk memohon kebebasan
navigasi dalam latihan militernya. Tetapi kebebasan itu, perlu diingatkan, harus dijalankan secara jujur
dan tidak mengganggu pelayaran," kata Locsin. (cnn/rtr/feb)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kawasan Laut China Selatan Memanas, Pentagon Kerahkan Dua Kapal Induk Saat China Latihan Militer